Strategi Lolos Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate

Strategi lolos magang bergaji UMP (Sumber: Freepik.com)


Coba jujur deh, kalau dengar kata magang, apa yang langsung muncul di kepala kamu?

“Kerja rodi, tapi digaji ucapan terima kasih?"


Nah, sekarang eranya beda. Udah banyak program magang premium yang bukan cuma kasih pengalaman, tapi juga gaji setara UMP (Upah Minimum Provinsi). Lumayan buat bayar kos, makan, bahkan nabung dikit-dikit.

Tapi ya, saingannya enggak main-main. Sekali buka pendaftaran, bisa ribuan mahasiswa apply barengan.


Strategi Lolos Magang Bergaji UMP untuk Fresh Graduate

Jadi gimana caranya biar kamu jadi salah satu yang lolos? Yuk, kita bedah strateginya!


1. Stop Ngandalin “CV Template

CV yang bagus itu bukan yang paling estetik, tapi yang paling nyambung sama posisi yang kamu incar.

Kalo kamu daftar magang marketing, tapi isi CV-mu penuh pengalaman jadi panitia acara kampus tanpa kaitan strategi digital atau konten? Yah, agak susah sih buat HR percaya kamu paham pasar.

Tips:
  1. Sesuaikan isi CV dengan requirement magang.
  2. Tambahin hasil konkret, bukan “anggota divisi publikasi”, tapi “meningkatkan engagement IG 2x lipat lewat konten video”.
  3. Pastikan LinkedIn kamu hidup, HR zaman sekarang lebih sering ngintip di sana duluan.



2. Portfolio Bukan Buat Desainer Aja

Banyak yang mikir portfolio itu cuma buat anak desain, padahal salah besar. Kalau kamu anak komunikasi, bisa kumpulin artikel, skrip, atau hasil riset kecilmu. Anak ekonomi? Bisa buat laporan analisis, infografis, atau hasil simulasi bisnis.

Intinya, tunjukkan hasil nyata, bukan cuma klaim di CV.

Tipsnya, simpan semua di link Notion atau Google Drive rapi, dan kasih link-nya di CV. HR bakal senang banget kalo kamu bantu mereka scrolling dengan tenang.


3. Bikin Cover Letter yang “Enggak Template

Sering banget HR dapet surat lamaran dengan kalimat pembuka yang sama, “Bersama surat ini saya bermaksud melamar posisi magang di perusahaan Bapak/Ibu...”

Yah, itu sih langsung bikin ngantuk. Coba ubah jadi lebih personal, ceritain kenapa kamu tertarik, apa yang kamu kagumi dari perusahaan itu dan skill apa yang bisa kamu kontribusikan.

Hal itu bikin HR mikir, “Hmm, anak ini kayaknya serius dan nyambung sama budaya kita nih.”


4. Latihan Interview, Tapi Jangan Terlalu Kaku

Kebanyakan gagal bukan karena kurang pintar, tapi karena terlalu scripted. Ingat, HR juga manusia. Mereka lebih suka ngobrol dengan kandidat yang jujur dan rileks, bukan robot dengan jawaban textbook.

Latih jawabanmu dengan:
  1. Ceritakan pengalaman problem solving di kampus atau organisasi.
  2. Jawab pakai metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
  3. Jangan takut bilang “saya masih belajar”, asal kamu kasih tahu gimana cara kamu catch up.