7 Tahapan Mewujudkan Bisnis Fashion ala Brand Satinese

7 Tahapan Mewujudkan Bisnis Fashion ala Brand Satinese. Sumber Gambar Adobe Express

“Aku tuh repot banget kalau mau cari pakaian yang rapi, tidak mudah kusut, yang instan, yang bisa dikenakan di berbagai acara, yang bisa dijangkau..” itu merupakan cerita Kak Anggi Desthiati. 

 
Berangkat dari kesulitan tersebut, akhirnya kak Anggi Destiathi menciptakan brand fashion Satinese.
 
Be-emers juga tertarik terjun di bisnis fashion? Yuk kita diskusikan tahapannya dan ikuti tipsnya dari Satinese
 

7 Tahapan Mewujudkan Bisnis Fashion ala Brand Satinese

Berikut adalah 7 tahap mewujudkan bisnis fashion ala brand Satinese yang bisa kamu tiru untuk pelaku bisnis pemula: 
 

1. Ciptakan Produk yang Jadi Solusi dari Suatu Masalah

Be-emers sama seperti jenis bisnis lain, ide memulai bisnis fashion juga bisa dimulai dari masalah yang dihadapi. Misalnya, Be-emers kesulitan nih, mencari produk fashion yang rapi, elegan, dapat dijangkau, dan sekaligus bisa cocok dikenakan untuk berbagai acara. 
 
Nah, berdasarkan kesulitan-kesulitan di atas, kamu bisa memulai bisnis fashion. Yang tentu saja bisnis tersebut memberikan solusi atas masalah-masalah yang disebutkan di atas.
 
Untuk poin pertama ini, Be-emers bisa belajar dari bisnis fashion dengan brand Satinese. Berangkat dari masalah-masalah di atas, Satinese akhirnya berhasil menciptakan produk yang tidak mudah kusut, elegan, masih dapat dijangkau, dan tentunya bisa dikenakan di berbagai acara.
 

2. Mulai dari Logo Brand 

Setelah Be-emers menemukan solusi atas beberapa masalah fashion yang dihadap, kamu bisa mulai menciptakan logo brand dan fitur produk fashion.
 
Brand dapat didefinisikan secara sederhana berupa gabungan dari merek, logo, warna, atau sesuatu yang berkaitan dengan produk. 
 
Daniel Kahneman di bukunya “Thinking Fast and Slow” menyarankan, agar produk kita mudah dikenali dan diingat, sekaligus dapat dipercaya oleh pelanggan, sebuah brand dapat dibuat dari kata-kata yang mudah diucapkan. Dan bisa dilengkapi dengan logo tertentu.
 
Contohnya brand fashion Satinese. Brand dengan merek Satinese dengan logo huruf S. Brand ini lebih mudah diingat pelanggan karena mudah diucapkan dan didengar.

Selain itu, logo huruf S dengan karakter khusus dapat membuat orang langsung paham jika produk tersebut adalah produk Satinese, meskipun kata “Satinese” tidak muncul saat itu.
 
 

3. Urus Legalitas Brand

Tahapan selanjutnya untuk memulai bisnis fashion setelah menemukan solusi, menciptakan brand, adalah mengurus legalitas brand. Be-emers bisa mengurusnya dengan mendaftarkannya di Directorate General of Intellectual Property (DGIP).
 
Mengurus legalitas brand ini dapat dikatakan sebagai menjaga nyawa dari bisnis fashion yang sedang dilahirkan dan dibesarkan oleh Be-emers. Karena, kalau Be-emers tidak segera urus legalitas brand-nya, dikhawatirkan akan diambil orang, dibajak, ditiru, dan sebagainya.