Syariah Bank Illustration - Canva
1 Februari 2021 mungkin jadi hari paling bersejarah bagi industri perbankan tanah air, terutama perbankan syariah nih, Be-emers. Soalnya, Bank Syariah Indonesia (BRIS) resmi berjalan sebagai hasil merger bank syariah BUMN.
Euforia resminya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. rupanya berdampak cukup signifikan lho buat pergerakan sahamnya. Pada perdagangan Senin (1/2), saham emiten dengan kode BRIS itu melesat hingga 14,75 persen ke level Rp2.800.
Selain itu, berdasarkan informasi dari laman Bisnis, kembalinya para investor ritel untuk memborong saham BRIS juga jadi pemicu performa BRIS meroket di perdagangan kemarin. Bahkan, BRIS berhasil jadi salah satu saham dengan nilai transaksi harian terbesar, yakni sebanyak Rp2 triliun.
Beberapa hari sebelumnya, diketahui, saham BRIS sempat terkoreksi tajam. Alhasil, valuasi BRIS pun dianggap sudah murah.
Meskipun, pada perdagangan 12 Januari 2021 lalu, saham BRIS sempat melonjak cukup drastis dan mencetak rekor saham tertinggi di level Rp3.760 nih, Be-emers. Sepanjang Januari 2021 pun, saham BRIS telah menguat 8,44 persen lho.
Memang sih, pada November 2020 lalu, saham BRIS sempat jadi sorotan karena dijagokan sama Ustadz Yusuf Mansur. Saat itu, tokoh agama yang dikenal dengan “Mansurmology” itu pernah bilang kalau doi dapat cuan sampai 3x lipat dari penjualan sebagian kepemilikannya di BRIS.
Namun, saat BRIS ditanyakan sama pihak BEI terkait penggunaan jasa influencer dalam promosi sahamnya, BRIS menyatakan kalau pihaknya enggak melakukan hal tersebut. Bahkan, BRIS mengaku enggak punya program publikasi buat mempromosikan sahamnya.
Memulai debut di bursa pada 9 Mei 2018, saat itu IPO BRIS yakni Rp500. Hingga Jumat (29/1), sebelum menjadi Bank Syariah Indonesia, saham BRIS sudah berada di level Rp2.440. Artinya, saham BRIS sudah naik hingga 378 persen sejak debutnya di bursa.
Oh iya, buat kamu yang belum tahu, rencana merger bank syariah BUMN ini sudah dimulai sejak 20 Oktober 2020, Be-emers. Adapun, setelah merger, Bank Syariah Indonesia menjadi anak usaha Bank Mandiri (BMRI).
Soalnya, kalau dilihat dari porsi kepemilikan saham, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menguasai 51,2 persen dari Bank Syariah Indonesia. Sedangkan PT bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., masing-masing menguasai 25 persen dan 17,4 persen.
Saat masih rencana awal merger sih, diketahui dari Bisnis, prospek yang dijanjikan dari merger bank syariah tersebut antara lain:
Buat lihat sejauh mana performanya, kita bisa lihat dari total aset dan Price Earning Ratio (PER) BRIS dengan bank lainnya nih, Be-emers.
Sebelum merger, kalau dilihat dari laporan keuangan hingga 30 September 2020, total aset BRIS yakni sebesar Rp56,096 triliun, masih kalah jauh dibanding emiten perbankan lainnya nih, Be-emers.
Namun berdasarkan data Harian Bisnis Indonesia, hingga Desember 2020, BRIS diketahui punya total aset sebesar Rp239,56 triliun. Dengan begitu, dari sisi aset, Bank Syariah Indonesia telah telah menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia lho, Be-emers!
Sementara itu, total aset perbankan syariah, mencakup bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per November 2020 hanya 3,97?ri total aset bank umum. Sementara itu, nilai pembiayaan syariah BUS dan UUS baru 2,49?ri total pembiayaan bank umum.
Sayangnya nih, di perdagangan Selasa (2/2), saham BRIS harus anjlok hingga 6,79 persen dan berakhir di level Rp2.610 nih, Be-emers. Di sisi lain, PER BRIS tercatat 99,80x.
Sebanyak lima dari 11 emiten perbankan memang terpantau terjun ke zona merah. Gilanya sih, saham BRIS jadi yang paling anjlok nih. Hal itu disusul oleh BMRI yang tergelincir hingga 3,36 persen ke level Rp6.475.
Nah, dengan menimbang prospek dan kinerjanya, kira-kira kamu bakal BUY atau BYE saham BRIS nih, Be-emers?
Yuk, ikutan polling-nya sekarang ya!
Euforia resminya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. rupanya berdampak cukup signifikan lho buat pergerakan sahamnya. Pada perdagangan Senin (1/2), saham emiten dengan kode BRIS itu melesat hingga 14,75 persen ke level Rp2.800.
Selain itu, berdasarkan informasi dari laman Bisnis, kembalinya para investor ritel untuk memborong saham BRIS juga jadi pemicu performa BRIS meroket di perdagangan kemarin. Bahkan, BRIS berhasil jadi salah satu saham dengan nilai transaksi harian terbesar, yakni sebanyak Rp2 triliun.
Beberapa hari sebelumnya, diketahui, saham BRIS sempat terkoreksi tajam. Alhasil, valuasi BRIS pun dianggap sudah murah.
Meskipun, pada perdagangan 12 Januari 2021 lalu, saham BRIS sempat melonjak cukup drastis dan mencetak rekor saham tertinggi di level Rp3.760 nih, Be-emers. Sepanjang Januari 2021 pun, saham BRIS telah menguat 8,44 persen lho.
Memang sih, pada November 2020 lalu, saham BRIS sempat jadi sorotan karena dijagokan sama Ustadz Yusuf Mansur. Saat itu, tokoh agama yang dikenal dengan “Mansurmology” itu pernah bilang kalau doi dapat cuan sampai 3x lipat dari penjualan sebagian kepemilikannya di BRIS.
Namun, saat BRIS ditanyakan sama pihak BEI terkait penggunaan jasa influencer dalam promosi sahamnya, BRIS menyatakan kalau pihaknya enggak melakukan hal tersebut. Bahkan, BRIS mengaku enggak punya program publikasi buat mempromosikan sahamnya.
Throwback dan Prospek BRIS
Sebelumnya, BRIS merupakan kode saham dari PT BRI Syariah Tbk. Namun, hasil merger BRI Syariah dengan PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), memutuskan untuk tetap menggunakan kode saham BRIS, karena di antara ketiganya, hanya BRI Syariah yang merupakan perusahaan terbuka (emiten).Memulai debut di bursa pada 9 Mei 2018, saat itu IPO BRIS yakni Rp500. Hingga Jumat (29/1), sebelum menjadi Bank Syariah Indonesia, saham BRIS sudah berada di level Rp2.440. Artinya, saham BRIS sudah naik hingga 378 persen sejak debutnya di bursa.
Oh iya, buat kamu yang belum tahu, rencana merger bank syariah BUMN ini sudah dimulai sejak 20 Oktober 2020, Be-emers. Adapun, setelah merger, Bank Syariah Indonesia menjadi anak usaha Bank Mandiri (BMRI).
Soalnya, kalau dilihat dari porsi kepemilikan saham, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menguasai 51,2 persen dari Bank Syariah Indonesia. Sedangkan PT bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., masing-masing menguasai 25 persen dan 17,4 persen.
Saat masih rencana awal merger sih, diketahui dari Bisnis, prospek yang dijanjikan dari merger bank syariah tersebut antara lain:
- Jadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan
- Memperluas layanan kelas menengah atas
- Sebagai alternatif layanan keuangan investor global
Setelah Merger, Saham BRIS Layak Dikoleksi Enggak Ya?
Nah, sekarang kan bank syariah BUMN sudah resmi merger nih. Kira-kira kalau kita lihat dari kinerjanya, saham BRIS layak dikoleksi enggak sih?Buat lihat sejauh mana performanya, kita bisa lihat dari total aset dan Price Earning Ratio (PER) BRIS dengan bank lainnya nih, Be-emers.
Bank | Total Aset (30 September 2020) |
BRI (BBRI) | Rp1,447,85 T |
BNI (BBNI) | Rp916,95 T |
Bank Mandiri (BMRI) | Rp1,406,65 T |
CIMB Niaga (BNGA) | Rp281,69 T |
Bank Danamon (BDMN) | Rp196,63 T |
Bank Panin (PNBN) | Rp216,59 T |
Bank Permata (BNLI) | Rp166,75 T |
Maybank (BNII) | Rp177,33 T |
BTN (BBTN) | Rp356,97 T |
BCA (BBCA) | Rp1.003.63 T |
Sebelum merger, kalau dilihat dari laporan keuangan hingga 30 September 2020, total aset BRIS yakni sebesar Rp56,096 triliun, masih kalah jauh dibanding emiten perbankan lainnya nih, Be-emers.
Bank | BNI Syariah | BRI Syariah | Mandiri Syariah |
Total Aset 2020 | Rp55,01 T | Rp57,7 T | Rp126,85 T |
Namun berdasarkan data Harian Bisnis Indonesia, hingga Desember 2020, BRIS diketahui punya total aset sebesar Rp239,56 triliun. Dengan begitu, dari sisi aset, Bank Syariah Indonesia telah telah menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia lho, Be-emers!
Sementara itu, total aset perbankan syariah, mencakup bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per November 2020 hanya 3,97?ri total aset bank umum. Sementara itu, nilai pembiayaan syariah BUS dan UUS baru 2,49?ri total pembiayaan bank umum.
Sayangnya nih, di perdagangan Selasa (2/2), saham BRIS harus anjlok hingga 6,79 persen dan berakhir di level Rp2.610 nih, Be-emers. Di sisi lain, PER BRIS tercatat 99,80x.
Saham Bank | PER | Harga Saham 2 Februari 2020 |
BBRI | 28.57x | Rp4,360 [-0.91%] |
BBNI | 19.10x | Rp5,900.00 [+0.85%] |
BMRI | 16.16x | Rp6,475.00 [-3.36%] |
BNGA | 9.15x | Rp905 [+1.12%] |
BDMN | 14.84x | Rp2,990 [+1.70%] |
PNBN | 7.81x | Rp1,000 [-1.96%] |
BNLI | 112.07x | Rp2,290 [+4.57%] |
BNII | 16.52x | Rp318 [+1.27%] |
BBTN | 12.34x | Rp1,740 [+3.88%] |
BBCA | 31.38x | Rp34,000 [-0.29%] |
BRIS | 99.80x | Rp2,610 [-6.79%] |
Sebanyak lima dari 11 emiten perbankan memang terpantau terjun ke zona merah. Gilanya sih, saham BRIS jadi yang paling anjlok nih. Hal itu disusul oleh BMRI yang tergelincir hingga 3,36 persen ke level Rp6.475.
Nah, dengan menimbang prospek dan kinerjanya, kira-kira kamu bakal BUY atau BYE saham BRIS nih, Be-emers?
Yuk, ikutan polling-nya sekarang ya!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.