#BuyOrBye: BMTR dan SRIL Jadi Saham Murah Meriah, Cocok Kamu Koleksi Enggak Ya?

Think - Canva

Think - Canva

Like
Saham dengan valuasi “murah” memang cukup menarik buat dilirik nih, Be-emers. Apalagi buat kamu para investor ritel, saham yang murah lumayan banget buat mengisi portofolio investasi kamu.

Bahkan, investor kenamaan Lo Kheng Hong seringkali melihat peluang cuan dari saham dengan valuasi murah lho! Pak Lo juga kerap menyarankan investor untuk membeli saham di saat harga-harganya sedang turun.

Meski begitu, saham murah tersebut juga harus berasal dari emiten yang track record kinerjanya cukup bagus dan prospektif nih, Be-emers.

Baca Juga: Cuan di Tengah Fluktuasi Harga, Ini Alasan Lo Kheng Hong Pilih Saham Komoditas

Sebelumnya, buat kamu yang belum tahu, valuasi saham merupakan sebuah penilaian harga wajar dari suatu saham. Nah, buat tahu dari mana saham bisa terbilang murah, dikutip dari laman Cermati, kamu bisa lihat dari Price to Earning Ratio (PER) nih, Be-emers.

Jadi, kalau semakin kecil atau rendah PER suatu saham, maka saham tersebut semakin murah. Sebaliknya, kalau PER dari saham tersebut besar atau tinggi, sudah jelas valuasi harganya juga mahal.

Dengan PER kecil, itu artinya harga saham tersebut terhitung murah jika melihat kinerja laba bersihnya. Berarti, masih ada prospek harga sahamnya bisa naik ke depannya lho!

Nah, saat ini, diketahui saham dari PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) dan PT Sri Rejeki isman Tbk. (SRIL) jadi dua emiten yang masuk dalam jajaran saham bervaluasi murah nih, Be-emers.

BMTR merupakan induk dari sejumlah perusahaan MNC Group, seperti PT Media Nusantara Citra Tbk ( MNCN ),  PT Rajawali Citra Televisi , MNC Sky Vision, PT MNC Vision Networks Tbk, hingga PT Radio Trijaya Shakti.

For your information nih, Be-emers, Lo Kheng Hong juga merupakan salah satu investor di BMTR lho! Lo Kheng Hong diketahui memiliki 6,14 persen saham dari emiten milik Hary Tanoesoedibjo itu.

Adapun, BMTR sempat hampir dinyatakan pailit pada 2020 lalu. Namun, pengadilan menolak gugatan pailit yang ditujukan ke BMTR pada September 2020 lalu.

Di sisi lain, emiten tekstil SRIL justru meraup peluang cuan selama pandemi di tahun 2020 lalu nih. SRIL soalnya mampu memproduksi alat perlindungan diri (APD) dengan kualitas standar WHO.

Enggak cuma itu, SRIL juga cuan dari produksi masker. Bahkan, di semester pertama 2020, SRIL berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang stabil sebesar 8,18 persen secara year-on-year (yoy).

Nah, kalau kita bandingkan BMTR dan SRIL dari kinerja, PER, hingga performa sahamnya, kira-kira mana yang paling murah dan prospektif buat dikoleksi ya?
 
Emiten Total Aset
30 September 2020
PER Harga Saham 3 Maret 2021
(Perdagangan Sesi 1)
BMTR Rp31,48 Triliun 4,39x Rp264 [-0,75%]
SRIL US$1,74 Miliar
(atau sekitar Rp24.779,96 Triliun)
3,18x Rp228 [0,0%]
Sumber: IDX & RTI Business
 
Pertanyaan 1 dari 1

Nah, kalau dari kinerja, PER, dan harga sahamnya, kamu bakal BUY or BYE saham BMTR atau SRIL nih, Be-emers?

Card image cap