#BuyOrBye: BANK vs ARTO, Saham Perbankan Digital yang Dilirik Startup

BANK vs ARTO Bisnis Muda - Canva

BANK vs ARTO Bisnis Muda - Canva

Like
Dunia perbankan digital memang sedang mencuri perhatian, bahkan sejak akhir tahun 2020 lalu! Dari sekian banyak bank digital yang melantai di bursa, BANK dan ARTO cukup mendapat sorotan seiring kinerja saham dan eksistensinya yang diminati investor dari ranah startup.

Nama Bank Jago mulai “viral” sejak Gojek mengakuisisinya di penghujung tahun 2020. Diketahui, Grup Gojek saat itu mengakuisisi 22,16 persen atau sekitar 2,4 miliar saham bank dengan kode saham ARTO tersebut.

Sejak saat itu, performa saham ARTO terus meroket. Bahkan, ARTO sudah masuk dalam jajaran big caps di bursa!

Menurut data Bisnis, hingga pertengahan Februari 2021, kapitalisasi pasar ARTO sudah berhasil tembus Rp100 triliun lho. Menurut data RTI Business, performa saham ARTO selama tiga bulan terakhir pun meningkat hingga 182,87 persen!

Di satu sisi, sebenarnya enggak cuma Gojek, Bank Jago juga dilirik sama Government of Singapore Investment Corporation Private Limited atau GIC lho! GIC sendiri merupakan lembaga dana investasi milik pemerintah Singapura.

Diketahui, GIC menguasai 9,12 persen saham ARTO. Dengan begitu, struktur pemegang saham ARTO mengalami perubahan, pun porsi kepemilikan Gojek terhadap ARTO kini tercatat sebesar 21,40 persen.

ARTO sendiri disebut-sebut akan masuk ke semua lini bisnis. Salah satunya, ARTO juga dikabarkan siap untuk masuk ke bisnis syariah nih, Be-emers!

Sementara itu, nama emiten perbankan BANK juga sedang hangat diperbincangkan. Apalagi, BANK ternyata baru saja ganti nama lho!

Tadinya, emiten perbankan di sektor syariah tersebut bernama PT Bank Net Syariah. Namun, belum genap satu tahun, BANK kemudian ganti nama jadi Bank Aladin Syariah.

Nama BANK resmi diganti setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada awal April 2021.

Nah, sama kayak ARTO, saham BANK juga dilirik sama banyak mantan petinggi OVO. Pada RUPSLB, ada tiga mantan bos OVO nih yang masuk ke BANK, antara lain:
  • Firdila Sari ( Head of Product OVO 2015-2017 dan Vice President Head of Product OVO 2018-2020)
  • Willy Hambali (Chief Product Officer OVO 2016-2019)
  • Budi Kusmiantoro (Chief Technology Officer OVO 2018-2019)

Adapun, saham BANK kembali bisa diperdagangkan di bursa pada 6 April 2020. Hal itu terjadi setelah sebelumnya BANK mendapat sanksi suspensi dari BEI.

Nah, kalau dilihat dari kinerja saham, PER, dan total asetnya, emiten anyar mana yang asyik buat kamu koleksi?
 
Emiten Total Aset 31 Desember 2020 PER Harga Saham 14 Apr 2021
ARTO Rp2,18 Triliun -625.66x Rp10.925 [+3.55%]
BANK Rp715,62 Miliar 614.39x Rp3.600 [+6.82%]
Sumber: IDX dan RTI Business

 
Pertanyaan 1 dari 1

Jadi, kalau berdasarkan prospek yang dilihat dari kinerjanya, kamu mau BUY atau BYE saham BANK atau ARTO nih?

Card image cap