Pertimbangan Sebelum Resign Menjadi Full Time Ibu Rumah Tangga

Ada beberapa alasan dari Ibu-ibu yang memilih mundur/resign dari pekerjaannya di karenakan jauh dari keluarga.

Jika Ibu-Ibu maupun pasangannya bekerja, anak di rumah dengan siapa? Sementara ada yang tidak ingin menitipkan anak pada orang di luar keluarga.

Selain itu ingin lebih terlibat dalam pendidikan anak dan peran sebagai Ibu sepenuhnya hadir untuk anaknya. Mengingat menjadi karyawan di perusahaan swasta yang bekerja sejak pukul 08.30 sampai dengan 17.00. 

Belum lagi lalu lintas begitu padat di Jakarta yang sangat menyita waktu, atau lembur bahkan pekerjaan yang belum selesai harus dibawa pulang. 

Akhirnya satu-satunya jalan bisa selalu hadir untuk anak ya dengan keluar dari pekerjaan kantor. Eits tapi Jika ingin punya niat untuk mundur/resign minimal kita sebagai perempuan harus punya skill dan tetap mau berpenghasilan. Nah, apa yang harus di siapkan? Jawabannya cuma perlu beberapa hal ini: 
 

Modal 

Tentu saja untuk memulai bisnis butuh modal. Merencanakan apa yang akan di lakukan sebelum memutuskan resign dari kantor.


Baca Juga: 2 Pertimbangan yang Mesti Dipikirkan Sebelum jadi Full Time Ibu Rumah Tangga

Misalnya saat masih bekerja di kantor kamu suka menulis buku atau aktif blogging dan digital marketing berbayar ya tekuni saja sampai kamu sudah punya modal dan siap untuk resign.

Resign saat kamu memiliki tabungan masa depan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan modalnya sudah ada untuk memulai bisnis ya.
 

Dukungan Pasangan

Ada baiknya sebelum memutuskan untuk resign diskusikan terlebih dahulu dengan pasangan/suami, apa pasangan sanggup memenuhi kebutuhan rumah tangga sementara hanya pasangan yang bekerja? Juga uang bulanan yang sebelumnya dari gaji istri. 

Harus benar-benar spesifik tetapin nominal angka perbulannya dan diskusikan secara detail jangan sampai suami tidak sanggup akhirnya menimbulkan penyesalan juga menyalahkan kehadiran anak nantinya karena sebagai istri telah memutuskan untuk resign dari kantor. ???????