Oversharenting, Untung Rugi yang Mesti Orang Tua Perhatikan!

Like

3. Menjalin Hubungan dengan Keluarga dan Teman

Berbagi momen adalah salah satu cara mudah untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan teman, keluarga atau kerabat yang jauh. 
 

4. Tekanan Sosial dan FOMO (Fear of Missing Out)

Melihat postingan orang lain, tanpa sadar orang tua ikut melakukannya. Karena mungkin melihat hal itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan wajar. 
 

Dampak Negatif Oversharenting

Be-emers, mungkin kita berpikir apa yang kita bagikan adalah hal biasa dan lumrah. Namun, hal itu bisa berbeda menurut sudut pandang orang lain atau bahkan sudut pandang anak kita sendiri. Ada dampak buruk oversharenting yang sering tidak kita sadari, seperti:

1. Melanggar Privasi Anak

Biasanya orang tua akan memposting tanpa bertanya kepada anak-anaknya. Hal ini bisa terjadi karena anak masih kecil atau merasa berhak sebagai orang tua si anak. 

Namun, lain cerita jika anak telah dewasa. Bagaimana jika ia baru menyadari, ternyata kehidupan pribadinya telah tersebar luas di internet? Mungkin ia akan merasa tidak nyaman dan terganggu. 
 

2. Risiko Keamanan

Informasi dan foto anak bisa disalahkan gunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Entah oleh penipu, fedofilia atau lainnya. 
 

3. Potensi Malu dan Bullying di Masa Depan

Mungkin saat ini moment yang dibagikan terlihat lucu tetapi kita tidak tahu di masa depan. Bagaimana jika justru hal jadi bahan ejekan, atau memalukan bagi si anak? 
 

4. Merusak Hubungan Orang Tua dan Anak

Seiring bertambahnya usia, sangat mungkin anak merasa terganggu dan postingan ora tuanya. Pada akhirnya, hubungan anak dn orang tua menjadi tidak baik.
 

Tips Mencegah Oversharenting

Kita mungkin tidak bisa merubah apa yang sudah dan terlanjur terjadi. 


Setelah mengetahui bagaimana dampak dari oversharenting, saatnya kita merenung dan memperbaiki.  Untuk mencegah oversharenting ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

1. Pikirkan Sebelum Memposting Sesuatu

Sebelum memposting foto atau cerita tentang anak, sebaiknya, tanyakan dulu kepada diri sendiri. Apa perlu memposting? Kira-kira setelah dewasa, anak-anak setuju gak ya? 
 

2. Gunakan Pengaturan Privasi

Di pengaturan Media sosial ada fitur privasi. Kita bisa menggunakannya agar tidak semua orang bisa melihat. 
 

3. Hindari Informasi Sensitif

Hindari hal-hal yang bersifat sensitif, seperti identitas, faktor ketelanjangan meskipun itu bayi dan lain sebagainya. 
 

4. Minta Izin Anak

Ketika anak sudah beranjak besar, kita bisa mendiskusikan dengan anak terlebih dahulu. Boleh atau tidak, itu diposting?

Be-emers, jejak digital akan sulit dilacak dan dihilangkan. 

Sejauh mana postingan tersebar dan bagaimana dampaknya di masa depan. Maka dari itu kita harus selalu waspada dan hati-hati terhadap apa yang kita bagikan.

Semoga kita terhindar dari segala macam bentuk keburukan dunia digital. 





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung