Facebook Pro, 5 Alasan Mengapa Penggunanya Dinilai Mengganggu!

Like

2. Inspirasi Konten Mereka, Kebanyakan Berasal dari TikTok

Tidak ada yang bisa memungkiri, bahwa TikTok adalah aplikasi yang kebanyakan dihuni oleh pengguna absurd. 

Konten-konten joget sederhana, hanya menampilkan muka atau bahkan bersifat sensual (memberikan goyangan pinggul atau, maaf, bokong), disertai dengan backsound 10 detik, sudah cukup untuk membuat penggunanya terkenal.

Mendapatkan banyak followers maupun views. Tidak jarang juga, TikTok melahirkan banyak influencer dadakan, yang kemudian diundang ke berbagai acara televisi di Indonesia.

Karena inilah, TikTok seringkali dijadikan sebagai inspirasi konten kebanyakan influencer lainnya, di Instagram, Facebook atau media sosial lainnya.

Nah, kesempatan untuk mendapatkan "dopamin" seperti inilah, yang juga ingin dirasakan oleh generasi-generasi tua, pemilik akun Facebook Pro.
 

3. Konten Tidak Bermutu Lebih Mudah untuk Dikreasikan

Alasan ketiga mengapa kebanyakan pengguna Facebook Pro itu mengganggu, adalah karena konten tidak bermutu, lebih mudah untuk dikreasikan.


Apalagi, mereka sudah melihat kesuksesan nyata dari konten tidak bermutu tersebut, dari kebanyakan TikTokers.

Baca Juga: 7 Cara Cuan dari Ngonten di Media Sosial, Begini Tipsnya!

Tanpa perlu belajar tentang apa itu content marketing, cara pembuatan content pillar, storytelling, pengambilan gambar yang bagus, atau cara editing konten yang baik, dan lain-lain, mereka sudah punya peluang besar untuk jadi terkenal dan memperoleh banyak cuan.

Mungkin, inilah yang kebanyakan dipikirkan oleh pengguna Facebook Pro, terlebih dari generasi tua.
Soal engagements, kebanyakan dari mereka ini, alih-alih fokus pada kualitas konten dan berusaha mendapatkan engagements organik, malah hanya memanfaatkan fitur komentar @sorotan atau @pengikut.


4. Pengguna Facebook Pro Tidak Benar-Benar Mengerti Audiens Mereka

Berhubungan dengan alasan pertama dan juga kedua, kebanyakan pengguna Facebook Pro, tidak benar-benar mengerti audiens mereka.

Kebanyakan dari mereka, hanya menggunakan rumus ngonten, yang itu berhasil di platform media sosial lain, semisal TikTok. Padahal, menggunakan rumus ngonten TikTok untuk diterapkan di Facebook, tidak akan memberikan hasil yang sama.

Reaksi audiens di TikTok yang mungkin saja terkesan positif untuk konten joget receh atau sensualmu, tidak akan pasti sama dengan reaksi audiens di Facebook, yang dihuni oleh kebanyakan generasi-generasi tua.

Generasi yang kebanyakan, benar-benar mengedepankan value yang berarti.
 

5. Etika yang Hilang

Alasan yang terakhir, adalah karena hilangnya etika. Ya, adanya peluang besar untuk mendapatkan cuan, terlebih dari konten receh, bisa saja membuat seseorang kehilangan etika atau rasa malunya.

Ketika sebuah etika ini tidak lagi dipikirkan di dalam otak manusia, maka seluruh tingkah lakunya, akan mengarah ke hal-hal tidak bermakna, memiliki kesan negatif kuat, atau bahkan memang sudah rusak.

Inilah penjelasan lengkap mengapa kebanyakan pengguna Facebook Pro itu mengganggu. 5 alasan ini, adalah opini pribadi dari mimin sendiri.

Jika kamu setuju, silahkan berikan komentar tambahan alasan lainnya. Jika kamu tidak setuju, coba jelaskan ketidaksetujuan tersebut juga di kolom komentar ya.











---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung