Be-emers, kita itu sebenarnya tidak ingin berkonflik dengan siapa pun, benar kan?
Tetapi ada kalanya, ada pihak-pihak yang luar biasa menguras tenaga dan mental kita, karena perilaku mereka. Perilaku kurang profesional, perilaku maunya menang sendiri, dan sebagainya.
Mereka yang dimaksud itu juga bisa saudara, teman, rekan kerja, bos, hingga rekan bisnis.
Masalahnya, berkonflik dengan mereka itu, terutama bos dan rekan kerja, mau diakhiri bertemu terus. Tidak diakhiri juga jadi makan hati terus.
Kalau bos, Be-emers bisa mengikuti tips seperti yang penulis tulis sebelumnya.
Nah, kalau rekan kerja, Be-emers bisa menerapkan teknik menang-menang untuk mengatasi hal ini.
Teknik ini terinspirasi dari buku yang berjudul The 5 Essential People Skills karangan Dale Carnegie dan pengalaman pribadi.
Gimana caranya? Yuk coba simak dan terapkan!
Contoh Kasus
Misalnya seperti ini. Dalam suatu tim kerja, seorang tim menyampaikan, bahwa mereka diberi tugas oleh pimpinan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu.
Yang tugas itu, tentu saja tidak ada upah tambahannya kalau dikerjakan. Karena kalau ada, biasanya justru untuk rebutan.
Karena tugas tersebut, tiba-tiba, salah satu dari tim tersebut dengan nyamannya langsung berkata, “Silakan ditindaklanjuti, aku nggak bisa ikut karena sedang banyak pekerjaan.”
Karena satu kata-kata tersebut, otomatis yang lain juga menyatakan hal yang sama.
“Aku juga sedang sibuk, lagi banyak pekerjaan juga. Maaf”
“Aku juga nggak bisa, maaf!”
Familiar atau pernah menghadapi situasi seperti ini?
Akhirnya si pembawa informasi mendekati Be-emers agar mau mengerjakan tugas tersebut. Biasanya dengan ditambahi kata-kata, “Ya kalau kamu enggak mau akhirnya aku deh yang mengerjakan. Masa nggak dikerjakan kan nggak mungkin? Nanti aku yang kena marah bos”
5 Tips Menyelesaikan Konflik dengan Cara Win Win Solution di Tempat Kerja
Berikut adalah 5 tips menyelesaikan konflik dengan cara
win win solution
1. Komunikasi dengan Orang yang Bisa Diajak Berkomunikasi Saja
Dari studi kasus di atas kita dapat mengelompokkan rekan kerja menjadi tiga bagian.
Yaitu rekan kerja yang maunya menang sendiri. Ini mungkin masih bisa diajak komunikasi dan kerja sama atau tidak bisa diajak kerja sama sama sekali, rekan kerja si pengalah atasi pembawa informasi yang sangat berpotensi untuk bisa diajak kerja sama. Dan Be-emers sendiri.
Komunikasi dan kerja sama dengan orang yang bisa diajak komunikasi saja.
2. Tanyakan Informasi yang Dibutuhkan
Dari contoh di atas, aih-alih langsung refleks menolak tugas tersebut sama seperti orang lain. Atau langsung menerima sebagai orang yang selalu ‘say yes’. Be-emers, bisa tanyakan informasi lebih lanjut.
Misalnya tugas apa? Harus dikerjakan dalam waktu berapa lama? Dan sebagainya.
3. Terapkan Solusi Win-Win Solution
Setelah mendapatkan informasi, misalnya tugas tersebut harus diselesaikan dalam waktu dua hari kerja, kemudian di dalam tim tersebut ada empat orang, maka Be-emers bisa sampaikan solusi menang-menang dengan cara setiap orang harus melakukan tugas tersebut selama setengah hari kerja.
Jika ada orang lain yang menolak maka itu urusan mereka, kewajiban kita sudah terlaksana.
Ini jauh lebih baik daripada langsung menolak semua tugas seperti yang dilakukan oleh orang lain di tim tersebut.
Pun dengan teknik ini, di satu sisi Be-emers sudah menyampaikan kebutuhan diri untuk hanya bekerja sesuai dengan porsinya saja.
Di sisi lain, Be-emers juga sudah memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk hanya mengerjakan sesuai tugasnya saja.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.