Memahami Sifat Akuntansi

Akuntan (Sumber gambar: www.uihere.com)

Akuntan (Sumber gambar: www.uihere.com)

Like

Sama seperti berbagai hal dan berbagai bidang keilmuan yang lainnya di muka bumi ini yang mempunyai ciri khas atau sifatnya masing-masing, akuntansi pun mempunyai citra atau gambaran sehingga dapat dengan mudah untuk dikenal.

Ada pepatah yang mengatakan, "tak kenal maka tak sayang". Oleh karena itu, untuk dapat mencintai akuntansi, maka perlu mengenal terlebih dahulu sifat-sifat akuntansi. Melansir dari Dwi Harti (2018) dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Dasar”, terdapat beberapa sifat akuntansi sebagai berikut.

Pertama, akuntansi sebagai ideologi. Sebagian pihak beranggapan bahwa akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis.

Akuntansi konvensional memang dilandasi oleh ideologi kapitalisme karena laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilik modal mengenai investasi dan tindakan ekonominya. Hal tersebut bertujuan agar pemilik modal tersebut bertambah banyak kekayaannya.

Kedua, akuntansi sebagai bahasa. Jika diperhatikan, akuntansi mempunyai istilah-istilah atau simbol-simbol (lexical) dan tata aturan (grammatical rules) yang merupakan ciri khasnya. Beberapa simbol akuntansi antara lain debet kredit, buku besar, neraca saldo, laba rugi, aktiva, pasiva, dan sebagainya.


Akuntansi mempunyai aturan supaya dapat dengan mudah dipahami, misalnya aturan tentang penenpatan pos berdasarkan likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya, proses pemindahbukuan, aktual, dan lain-lain.

Ketiga, akuntansi sebagai catatan historis. Dalam hal ini akuntansi sebagai sarana untuk menggambarkan transaksi yang terjadi di masa lalu. Transaksi yang terjadi pada masa lalu dicatat, dibukukan, dan dilaporkan melalui laporan keuangan.

Data pada masa lalu itu merupakan dasar untuk analisis. Akuntansi merupakan alat untuk prediksi keuangan untuk memahami kemungkinan yang akan muncul di masa mendatang.

Keempat, akuntansi sebagai realitas ekonomi. Akuntansi dianggap memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat ini sehingga laporan akuntansi dianggap memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi pada saat ini.

Kelima, akuntansi sebagai sistem informasi. Akuntansi tergolong juga sebagai salah satu metode atau teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data dengan para penerima informasi melalui kanal komunikasi. Melalui siklus akuntansi, maka laporan keuangan dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.

Keenam, akuntansi sebagai komoditas. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan merupakan salah satu komoditas yang penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Dengan memahami laporan keuangan, maka akan mempermudah beberapa pihak untuk mengambil keputusan ekonomi dan bisnis yang lebih baik.

Ketujuh, akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban. Dengan adanya akuntansi, maka sumber daya yang dikelola oleh suatu entitas dapat dengan mudah diketahui dan ditelusuri arus masuk dan arus keluarnya. Oleh karena itu, akuntansi dapat digunakan oleh pengelola suatu organisasi dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada seluruh stakeholder.

Kedelapan, akuntansi sebagai teknologi. Jika dianggap sebagai suatu teori, maka agar dapat digunakan untuk mempengaruhi lingkungan sosial, akuntansi harus diolah menjadi teknologi terlebih dahulu. Teknologi tersebut memiliki dimensi teori dan praktik.

Teknologi dapat mentransformasi suatu bahan input menjadi suatu bentuk output yang memiliki nilai manfaat lebih tinggi. Teknologi yang bermutu apabila mampu memberikan manfaat pada upaya pencapaian tujuan sosial yang diharapkan.