Line Today Bakal Tutup per 6 Juli 2022 di Indonesia

Line Today tutup di Indonesia

Line Today tutup di Indonesia

Like

Akibat dari dampak global, dimana membuat perekonomian semakin tidak jelas, membuat banyak perusahaan atau lini bisnis yang ada di tanah air akhirnya tutup. Salah satunya adalah Line Today.

Line Today merupakan platform pengumpul berita dari berbagai portal-portal berita yang bisa diakses oleh pengguna aplikasi Line. Platform ini juga menyediakan fitur portal mana yang menjadi hot issue atau pun trending tiap harinya.

Baca Juga: Giant Tutup, Ini Penyebab Hingga Nasib Karyawannya

Setiap kamu berkomunikasi dengan teman melalui aplikasi Line, kamu bisa juga melihat berita terkini yang ada di Line Today. Ibarat satu aplikasi bisa semuanya.

Namun sayangnya, karena tidak dapat bertahan. Akhirnya, Line Today akan berhenti beroperasi mulai tanggal 6 Juli 2022 dan fokus ke bisnis teknologi keuangan (fintech). 


Dikutip dari bisnis.com, pengumuman penutupan ini berawal dari beredarnya email dari Line Today ke mitra-mitranya untuk tidak perlu lagi dalam penyediakan konten berita. Halaman Line Today yang ada di aplikasi Line akan digantikan dengan halaman pemberitahuan.

Untungnya, perusahaan Line hanya menutup platform Line Today saja di Indonesia. Untuk layanan lainnya, kamu masih bisa menggunakan layanan chat Line, Line Webtoon, Line Game, Line Bank, Line VOOM, dan Line Split Bill.

Baca Juga: Hana Bank x LINE, Bagaimana Prospek dari LINE Bank?

Sebelumnya, informasi mengenai kabat tutupnya Line Today sempat viral di Twitter. Tepatnya, dari cuitan akun @ecommurs pada tanggal 2 Juni 2022, yang menginformasikan bahwa Line Today akan tutup dan memberhentikan 80 karyawannya. 

Namun, Line Today bukan satu-satunya yang akan tutup dan PHK karyawannya. Sudah banyak perusahaan lain yang kena imbas dengan kondisi perekonomian yang serba sulit ini. 

Beberapa dari mereka ada akhirnya tutup atau pun memangkas karyawannya seperti Merpati Airlines, Revlon, Zenius, Link Aja, dan Pahamify, TaniHub, JD ID, dan Si Cepat.

Penyebabnya adalah dari mulai harga suku bunga AS naik, inflasi global, isu global Rusia Ukraina, kenaikan harga minyak dunia, hingga transisi pasca pandemi Covid-19.




Editor: Rachma Amalia