Sambut Cuti Bersama Imlek dengan Jalan-Jalan ke Chinatown Ini!

Petak Enam di Chandra (Sumber: Google Maps)

Petak Enam di Chandra (Sumber: Google Maps)

Like

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan keputusan terkait cuti bersama Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili yang jatuh pada tanggal 23 Januari 2023, satu hari setelah perayaan Imlek.

Buat kita yang enggak merayakan Imlek namun ingin merasakan suasana dan tradisi masyarakat Tionghoa Indonesia saat menyambut tahun baru Cina tersebut, enggak ada salahnya memanfaatkan liburan singkat ini dengan mendatangi kawasan yang sarat dengan budaya Cina.

Kawasan pecinan atau kampung Cina ini merujuk pada suatu wilayah di luar daratan Cina yang dihuni dan dipenuhi oleh mayoritas warga etnis Tionghoa yang awalnya merantau dan menetap di wilayah tersebut.

Kawasan ini tentunya sangat lekat dengan sejarah dan budaya Cina, mulai dari arsitektur, bangunan yang dominan berwarna merah, adanya tempat ibadah umat Konghucu atau klenteng, aksesoris dengan ornamen Cina di sepanjang jalan, sampai kuliner khas Cina.

Pada dasarnya, pemukiman ini sudah ada jauh sebelum penjajah Eropa datang ke Indonesia dan semakin besar setelah kedatangan mereka. Sebagian besar lokasi pemukiman berada di pesisir pantai, terutama kota-kota pusat perdagangan dan bisnis.


Namun, saat ini, ada beberapa pengembangan kawasan wisata lokal yang bertemakan atau hanya bergaya seperti Chinatown dilakukan oleh pihak swasta tanpa ada sejarah langsung yang dibawa oleh warga etnis Tionghoa terdahulu di lokasi tersebut.
 

Rekomendasi Chinatown di Indonesia


Buat Be-Emers yang ingin merasakan suasana Imlek, cusss langsung ke sini gaess..
 

1. Petak Enam di Chandra dan Petak Sembilan Market


Petak Enam di Chandra adalah semacam gedung (non AC) dan di dalamnya banyak toko-toko yang menjual menu makanan khas Cina.

Letaknya di Jalan Pancoran No. 43 Jakarta Barat, tepatnya seberang Pancoran ChinaTown Point (Menurutku, ini lebih kayak shopping mall sih, cuma dibuat dengan nuansa Cina. Masih oke lah kalau mau foto-foto di depan gedungnya yang unik).

Enggak jauh dari situ, jalan kaki sejauh kurang lebih 350 meter ke arah Jalan Kemenangan ada Petak Sembilan Market.

Baca Juga: Dapat Angpao Saat Imlek? Ini yang Perlu Kamu Lakukan Biar Tambah Cuan

Kenapa sembilan? Ada yang bilang kalau dulu di daerah ini hanya diisi oleh sembilan rumah. Menurutku, di kawasan ini masih lebih terasa suasana dan budaya Cina yang autentik dengan tampilan apa adanya.

Nah, di jalanan kecil ini banyak ditemukan kedai-kedai kuliner khas Cina, aksesoris, hingga perlengkapan ibadah umat Konghucu, Budha, dan Hindu seperti chang san, dupa, lampion, dan baju khas Tionghoa.

Bukan hanya pasar, ada destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi, seperti Klenteng Jin De Yuan. Kalau lapar? Bisa cicipi Ketupat Gloria, Chi Cong Fan Pak Karim, Kopi Es Tak Kie, Bakmi Amoy. Pokoknya banyak menu non halal lainnya gaes, ehe.
 

2. Pantjoran PIK Jakarta


Tempat yang lagi viral nih yang terinspirasi dari kawasan pancoran di Glodok! Lokasinya persis di dekat Bundaran Pantjoran PIK.

Sebenarnya tempat ini semacam pusat kuliner yang dikelola oleh swasta (katanya ada 80 tenant makanan lho!) dan vibes-nya melekat dengan atribut bernuansa Cina.

Arsitekturnya sendiri terinspirasi dari Kota Zhangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina. Enggak jarang ditemukan spot menarik untuk mengambil foto, seperti mural, diorama karya Gladys Teo-Simpson, hingga gapura besar yang khas kawasan pecinan dengan warna merah, gold, dan coklat.
 

3. Old Shanghai


Lokasinya di Kelapa Gading (mengarah ke Cakung). Di bawah pengembangan dan pengelolaan pihak swasta, tempat ini baru saja dibuka untuk umum pada Mei 2022 lalu.

Konsepnya semacam tempat beragam kuliner tetapi didominasi kuliner khas pecinan. Tapi, kalau diperhatikan dari tenant yang ada, hanya sedikit menu makanan yang non halal.

Jadi, kalau mau kulineran yang non halal, mending ke Petak Enam atau Petak Sembilan aja, ehe. Enggak kalah menarik, di sini banyak spot foto yang keren.

Ada Kolam Pagoda (Empress Garden), Gazebo, Dragon Alley, Pagoda dan Patung Dewi Mazu (Dewi Samudra).

Di sini banyak mural yang artistik seperti Chinese Village Kiosk, Sun Go Kong, Chinese Opera, Dragon & Phoenix, dan Kahyangan yang menggambarkan budaya khas kota-kota di Cina.

Terdapat tiga pintu utama yakni Emperor’s Fortress, Tiger Gate, dan Phoenix Gate. Berdasarkan pengalamanku, biar enggak ribet saat transaksi, baiknya kita siapkan pembayaran cashless.

Sebenarnya, tenant di sana mau terima uang cash, tapi siapkan uang yang pas aja biar enggak ribet masalah kembalian, ehe.
 

4. Kawasan Pasar Lama Tangerang


Wisata kuliner khusus jajanan kaki lima ini berlokasi di Jalan Kisamaun, Sukasari. Dulunya, di sini hanya perkampungan biasa dan banyak warganya yang berdagang.

Nah, di sinilah lokasi yang terkenal dengan istilah ‘ciben’ alias Cina Benteng berasal. Ini adalah komunitas warga Tionghoa yang bertempat di Teluk Naga (menjadi bagian dari Tangerang).

Pada 2012, Pemkot Tangerang ikut membenahi kawasan kuliner ini. Ditata ulang biar lebih rapih kali, ya. Bubur Ko Iyo, Asinan Liu Lan Jin, Bakmie Kepiting Hokie, Warung Teh Kotjok wajib masuk ke daftar kuliner ya gaes!

Setelah itu, enggak ada salahnya menikmati bangunan bersejarah di sekitarnya seperti Benteng Heritage Museum yang paling terkenal, Kuil Tiong Hoa, dan Vihara Boen Tek Bio.
 

5. Kawasan Pecinan Suryakencana Bogor


Kawasan sepanjang kurang lebih 1 km ini berisi ruko-ruko yang menjual makanan khas, toko obat Cina, toko elektronik, dan oleh-oleh.

Kawasan street-food ini ditandai dengan gapura utama yang besar berwarna merah yang bertuliskan “Kampung Tengah-Buitenzorg, Dayeuh Bogor”. Unik dan khas banget!

Enggak jauh dari gapura utama, ada Vihara Dhanagun atau Hok Tek Bio. Di daerah sinilah menjadi sentral perayaan Imlek berlangsung.

Baca Juga: 4 Kuliner Khas Kota Hujan Bogor yang Wajib Dicoba!

Kalau ke daerah ini, biasanya aku cari parkir di deket Gang Aut. Di dekat situ, bisa ditemukan menu khas Bogor seperti soto mie Bogor, asinan Bogor gedung dalem, laksa, bir kotjok, cungkring, es pala, hingga soto kuning Bogor.

Enggak jauh dari situ, ada kedai yang menjual menu non halal seperti ngohiong (di Gang Aut) dan Soto Mie Agih. Jadi, terasa banget ya akulturasi kedua budayanya.
 

6. Kawasan Pecinan Bekasi


Lokasinya deket Pasar Proyek. Jajanan kaki lima di sini lebih banyak ditemukan di dekat Klenteng Hok Lay Kiong yang usianya sudah 400 tahun.

Kita bisa icip-icip kue jajanan pasar khas Cina seperti kue ku, kue bulan (mooncake), roti srikaya, kue kerangjang, kue mangkok, dan choipan. Ada juga bubur ayam yang terkenal di depan klentengnya.

Sesungguhnya, kawasan ini tidak terlalu besar dan tidak seterkenal lokasi lainnya. Untuk yang tetap penasaran ke sini, sangat disarankan untuk datang pagi hari ya.

Lokasi-lokasi di atas hanyalah sebagian dari sekian kawasan pecinan yang ada di Jabodetabek. Sebenarnya, masih banyak sih chinatown yang banyak tersebar di Indonesia, bahkan hingga Indonesia bagian Timur lho!

Oke, kita akan bahas di tulisanku selanjutnya, ya!

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.