Mengapa Sociopreneurship Menantang? Tips agar Bisnis Sosial Tetap Berkelanjutan

Bisnis Sociopreneurship yang berkelanjutan (Foto Sumber: Pexels)

Like

Sociopreneurship atau wirausaha sosial adalah usaha yang tidak hanya bertujuan menghasilkan keuntungan, tetapi juga memiliki misi sosial untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, kesenjangan pendidikan, atau isu lingkungan.

Meskipun terlihat menjanjikan dari sisi dampak sosial, sociopreneurship memiliki tantangan unik yang berbeda dengan bisnis konvensional.

Menjalankan bisnis dengan tujuan ganda, yakni menghasilkan keuntungan finansial sekaligus dampak sosial, bukanlah perkara mudah.
 

Mengapa Sociopreneurship Itu Menantang?

Alasan mengapa sociopreneurship adalah sebuah usaha yang cukup menantang:

Menyeimbangkan Misi Sosial dan Keuntungan Finansial

Tantangan terbesar dalam wirausaha sosial adalah menjaga keseimbangan antara misi sosial dan kebutuhan untuk menghasilkan profit. Sering kali, fokus yang kuat pada tujuan sosial bisa menghambat potensi pendapatan bisnis.

Contohnya, perusahaan yang berupaya membantu kelompok rentan mungkin sulit menetapkan harga yang tinggi untuk produk atau layanan mereka, meskipun dibutuhkan untuk mendanai operasional.

Sebaliknya, fokus yang terlalu besar pada profit bisa membuat tujuan sosial terabaikan, merusak kredibilitas bisnis sebagai entitas sosial.



Baca Juga: Jadi Sociopreneur, Bagaimana Tantangan dan Menghadapinya?
 

Sumber Pendanaan yang Terbatas

Sociopreneurship sering menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses ke pendanaan. Investor tradisional biasanya lebih memilih model bisnis yang menawarkan keuntungan finansial yang jelas, sementara bisnis sosial sering kali memiliki margin keuntungan yang lebih kecil karena berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

Sociopreneur kerap harus mencari pendanaan alternatif seperti hibah, crowdfunding, atau investor berdampak sosial, yang memerlukan waktu, usaha, dan strategi khusus.
 

Ketahanan dalam Perubahan Sosial dan Ekonomi

Bisnis sosial harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ketika isu sosial yang dihadapi berkembang atau berubah, wirausaha sosial harus fleksibel dalam menyesuaikan model bisnis mereka agar tetap relevan.

Ketidakpastian dalam dinamika sosial dan ekonomi juga bisa mempengaruhi stabilitas bisnis, sehingga dibutuhkan inovasi berkelanjutan untuk tetap bertahan.