Pentingnya toleransi dalam perayaan natal (Foto Freepik.com)
Likes
Semarak perayaan Natal tahun ini ternyata dilaksanakan oleh Kementrian Agama dengan tema “Marilah Sekarang Kita pergi ke Betlehem”.
Apa Makna Natal "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem"?
Tema yang diambil dari penggalan Injil Lukas bab 2 ayat 15, menurut Ketua Umum Natal Nasional 2024, Thamas Djiawandono terdapat 3 makna dalam tema ini. Pertama adalah refleksi atas nilai pengharapan, kesederhanaan dan damai sejahtera. Kedua adalah kesederhanaan dilihat dari tempat lahirnya Yesus di kandang dibungkus dengan kain lampin sederhana.
Ketiga adalah inklusivitas yang terkait dengan lingkungan untuk bersukacita dengan mengingat lingkungan sekitar.
Pesan dari Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, menyampaikan pesan toleransi, solidaritas dan persatuan dalam keaneka-ragaman.
Baca Juga: Toleransi dalam Perayaan Natal, Pentingnya Penerapan Pancasila dalam Kehidupan
Perayaaan Natal yang biasanya diadakan di gereja-gereja pada tanggal 24 dan 25 Desember 2024, dihadiri oleh umat Kristiani.
Ternyata besarnya jumlah kehadiran dan kemerihan perayaan Natal perlu dibarengi dengan toleransi yang tinggi dari umat yang lain.
Contohnya ketika Misa Natal di Gereja Kathedral akan diadakan, banyak umat Islam juga ikut berpartisipasi membantu persiapan perayaan lain, membersihkan gereja bahkan menyediakan tempat parkir yang bersebelahan dengan Gereja.
Toleransi berbicara bukan hanya memperbolehkan orang lain yang merayakan Natal berbaksi dengan tenang dan aman, tetapi toleransi juga tentang menghargai dan menghormati suatu perbedaan.
Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika, berbagai agama dan budaya, suku ada di Indonesia. Ketika umat suatu agama merayakan suatu perayaan, maka umat yang lainnya tidak akan membuat kegaduhan atau merongrong atau bahkan komplain tentang ibadah yang dianggap mengganggu mereka.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.