Be-emers, workplace trend 2025 banyak dipengaruhi oleh faktor. Tetapi penulis akan menuliskan dua faktor, yaitu perkembangan teknologi terutama
Artificial Intelligence (AI) dan pandemi Covid 19 terutama kerja jarak jauh.
Untuk menghadapi kedua hal tersebut, inilah yang dibutuhkan.
Hal yang Paling Dibutuhkan di Workplace Trend 2025
Berikut adalah beberapa hal yang paling dibutuhkan di
workplace trend 2025 yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Upskilling dan reskilling untuk menghadapi AI
Ini karena adanya saingan manusia berupa AI dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, manusia terus dituntut untuk terus melakukan upskilling dan reskilling.
Upskilling sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian seseorang.
Sedangkan reskilling adalah serangkaian kegiatan untuk menguasai keahlian yang baru.
2. Work Life Balance meski Work From Home
Banyak perusahaan yang telah melakukan penelitian, menemukan bahwa memberikan keseimbangan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi pada karyawan akan meningkatkan produktivitas kerja.
Ini bukan berarti membiarkan pekerjanya bekerja dari jarak jauh, apalagi secara penuh waktu.
Be-emers jangan memusuhi saya, tetapi ingatlah, ketika dulu sekolah dan ada pandemi Covid 19 sehingga harus melakukan pembelajaran jarak jauh, standar mutu diturunkan, benar kan?
Minimal seperti ini “yang penting materi inti disampaikan yang penting masuk kelas walaupun hanya 30 menit atau maksimal 2 jam untuk menyapa siswa..atau jangan terlalu lama, karena kuota siswa terbatas…”, dan sebagainya, yang inilah berarti standar mutunya diturunkan.
Begitu pula disampaikan oleh profesor Peter Cappelli, Direktur dari Wharton's Center for Human Resources, dalam suatu dialog di acara Knowledge at Wharton di YouTube menyatakan bahwa kerja jarak jauh, secara tidak sadar menurunkan standar mutu.
Selain itu, ada efek negatif lain, yaitu tidak mengenal dan mengerti budaya industri di tempat tersebut, yang dahulunya dijaga dan dijalankan dengan ketat.
Masalah lain dengan kerja jarak jauh adalah tidak saling mengenal antar kolega, meski sudah sama-sama bekerja selama empat tahun misalnya.
Dan baik individu sebagai pekerja ataupun perusahaan mungkin kurang waspada dengan gejala penurunan mutu ini.
Bagi perusahaan mungkin merasa dapat berhemat dengan membiarkan pekerjanya bekerja jarak jauh, karena bisa menghemat katakan sewa tempat, biaya listrik, telepon, dan lain-lain. Tetapi, jika dibandingkan dengan produktivitas, mungkin akan sama saja.
Karena kerja jarak jauh produktivitas rendah, mutu menurun, sehingga hasil dan keuntungan pun, tanpa disadari juga akan menurun.
Jadi lebih baik menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan baik, daripada sekedar kerja penuh waktu di kantor atau kerja jarak jauh.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.