Memutuskan #KaburAjaDulu, Ini Tantangan dan yang Mesti Kamu Siapkan!

#KaburAjaDulu dan hal yang perlu dipersiapkan. Sumber gambar: Adobe Express

Be-emers, tagar #KaburAjaDulu memang viral di berbagai media sosial pekan ini. Sebenarnya apa itu dan mengapa? Dan apa yang perlu dipersiapkan?
 

#KaburAjaDulu, Bentuk Kekecewaan & Seruan Kabur Keluar Negeri?

Berbagai media massa menyoroti bahwa fenomena #KaburAjaDulu dianggap sebagai salah satu bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap kondisi politik,sosial, ekonomi, dan keadilan di dalam negeri.
 
Tagar #KaburAjaDulu ini juga disertai dengan ajakan untuk para muda Indonesia untuk mengambil pendidikan atau bekerja di luar negeri.
 

#KaburAjaDulu, Tantangan untuk Kita Semua

Berikut adalah tantangan dari #KaburAjaDulu yang perlu diselesaikan permasalahannya: 
 

Tantangan untuk Pemerintah 

Menteri Ketenagakerjaan YassierLi menanggapi hal ini dan menyatakan bahwa, itu tantangan bagi pemerintah untuk mendengarkan aspirasi anak muda untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih baik.
 

Tantangan untuk Diri Sendiri

Be-emers #KaburAjaDulu sebenarnya juga merupakan tantangan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi tantangan dunia ini. 
 
 

Kolerasi #KaburAjaDulu, AI, Robot, dan Manusia

Penulis pernah menonton salah satu acara di laman YouTube IFG (Islamic Financial Guru), yang berjudul “Insider Scoop on our next BIG Lucrative Business Investment | Cur8 Pharmacy Private Equity Deal”. 
 
Secara singkat, itu adalah salah satu apotek yang canggih yang sekarang sudah dioperasikan di Inggris, yang di dalam apotek itu sudah melibatkan Artificial Intelligence (AI), robot, dan manusia. 
 
AI dan robot akan mengerjakan pekerjaan yang berulang. AI akan mengerjakan, misalnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sejenis dan berulang untuk pelanggan.

Robot atau mesin, yang selama ini memang sudah digunakan namun ke depan akan lebih banyak digunakan lagi.

Contohnya di laman YouTube ini, juga digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang berulang, seperti menyortir dan mengemas obat.
 
Sedangkan manusia hanya mengerjakan pekerjaan yang levelnya up, atau levelnya lebih tinggi. Bukan lagi menjawab pertanyaan berulang atau mengerjakan pekerjaan berulang.

Tetapi menjawab pertanyaan dengan tingkat kesulitannya lebih kompleks dan tinggi, yang ini tidak dapat diselesaikan oleh AI.