10 Tips Menghadapi Badai PHK yang Bisa Kamu Lakukan!

Menghadapi badai PHK dengan tenang dan percaya diri. Freepik.com


Be-emers, bagaimana perasaanmu jika tika-tiba di PHK? Pernahkah terpikirkan atau bahkan sudah punya planning jika hal itu terjadi? 
 
Pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa terjadi pada siapa dan kapan saja. Terlebih ketika kondisi politik dan ekonomi negara sedang mengalami guncangan.

Ancaman PHK seperti senapan yang diarahkan ke segala arah. Bisa mengenai siapa saja tanpa terduga. 
 
Jika terjadi, tentu hal itu merupakan pukulan berat, terlebih bagi yang tidak mempunyai dana darurat dan pekerjaan sampingan.
 

10 Tips Menghadapi Gelombang PHK

Lantas bagaimana menyiasatinya agar hidup tetap berlanjut dan terhindar dari stress akut? Berikut tips menghadapi gelombang PHK:
 

1. Tetap tenang

Mengejutkan memang ketika tiba-tiba dipanggil atasan untuk pemberitahuan PHK. Namun, tetap tenang adalah kunci utama menghadapi setiap kesulitan.

Hingga kemudian bisa hati dan pikiran bisa menerima keadaan dan kembali menemukan harapan. 
 

2. Berpikir positif

Setelah menerima keadaan, saatnya untuk bangkit dan kembali berjalan. Berpikirlah positif, PHK sebagai kesempatan untuk merubah keadaan dan berpindah haluan dalam mencari jalan pemasukan.

Percaya bahwa rezeki dapat datang dari pintu mana saja. Jika satu pintu tertutup maka akan ada pintu lain terbuka. 
 

3. Mengevaluasi kebutuhan dan pengeluaran

Setiap hal mempunyai proses. Langsung menemukan ganti pekerjaan atau jalan pemasukan tentu tidak mudah.

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum mendapatkan pekerjaan baru adalah mengevaluasi kebutuhan dan pengeluaran. 
 
Meskipun mendapatkan pesangon, jangan terkecoh dengan sejumlah uang tersebut. Karena, uang pesangon tersebut masuk ke dalam dana darurat. 
 
Maka dari itu, catat semua jumlah dana darurat yang dimiliki untuk mengetahui sampai sejauh mana kebutuhan ter-cover dana tersebut.


Kemudian buat skala prioritas, seperti:kebutuhan pokok, asuransi, kesehatan, transportasi, makan dan tempat tinggal serta biaya cicilan yang harus dibayar. 
 
Tips yang bisa dilakukan adalah membuat daftar pengeluaran dan coret pengeluaran-pengeluaran tidak penting serta hemat pengeluaran yang bisa dihemat. 
 

4. Mengurangi pengeluaran tidak perlu

Setelah di PHK tentunya ada jeda untuk mendapatkan pemasukan kembali. Di saat inilah Be-emers harus memangkas dan menghilangkan pengeluaran tidak penting, seperti:
 
  • Menghentikan layanan streaming hiburan
  • Mengurangi dan jika perlu menghilangkan kebiasaan makan di luar
  • Jangan dulu membeli barang yang tidak mendesak
  • Gunakan dahulu transportasi dan fasilitas umum agar lebih hemat. 
 

5. Menggunakan dana darurat secara bertahap

Meskipun memiliki dana darurat dengan jumlah yang lumayan banyak. Tetap harus ada perhitungan dan rencana keuangan yang tepat.

Agar tidak menggunakannya secara berlebihan di awal kemudian kebingungan di waktu mendatang. Akan tetapi gunakanlah secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang sudah tercatat dan terhitung sebelumnya. Pastikan untuk menggunakan alokasi dana yang telah ditentukan setiap bulannya. 
 
Simpanlah dana darurat di rekening yang mudah diakses tetapi tidak liquid. Hal itu guna menghindari godaan belanja impulsif. 
 

6. Mencari sumber penghasilan baru

Seperti dalam bahasan sebelum, yang mungkin Be-emers tidak merasa cocok menjadi pengusaha dan lebih cocok menjadi karyawan. Namun, untuk mendapatkan pekerjaan baru tetap butuh proses. 
 
Agar dapat bertahan dengan stabil tetap harus segera mendapatkan penghasilan baru meskipun tidak langsung besar. Be-emers bisa mencoba beberapa hal berikut:
  • Freelance atau pekerja lepas sesuai keahlian. Ada yang mengatakan jika asal gerak maka mendapatkan uang. Kalimat ini bisa digunakan dalam situasi seperti ini sebagai penyemangat. Manfaatkan keahlian yang dimiliki seperti menulis, desain, dll. 
  • Membuka usaha kecil-kecilan dengan modal sedikit dan mendapatkan pemasukan cepat bisa dicoba. Seperti jualan makanan dll. 
  • Mengikuti program kerja sementara
  • Memanfaatkan keahlian digital. Seperti membuat konten, tutorial, tutor online atau jasa konsultasi. 
  • Memanfaatkan platform untuk mendapatkan pekejan sampingan.