Bunga Kertas: Seni Melipat Keuntungan

Like

Sejak pemuda Tiongkok bernama Ts’ai Lun memperkenalkan kertas di tahun 105 Masehi, sekitar 500 tahun kemudian, biksu Buddha asal Goryeo -yang kini dikenal sebagai semenanjung Korea- datang ke Jepang untuk memperkenalkan pembuatan kertas dan tinta. Dari sinilah kesenian melipat kertas atau origami di negeri sakura dimulai.

Berawal dari kebiasaan masyarakat Jepang yang membuat penutup botol sake dari kertas lipat, kini seni melipat kertas justru sudah enggak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Seni ini selain bisa buat relaksasi dan melatih kreativitas, juga bisa dimanfaatkan buat menghasilkan pundi-pundi rupiah lho, Be-emers.

Salah satu bentuk dari seni melipat kertas adalah bunga kertas atau paper flower. Bunga kertas dapat dibentuk dengan berbagai jenis kertas, seperti kertas card stock, kertas tisu, jasmine, dan art paper. Bahkan, copy paper atau yang biasa kita kenal dengan kertas HVS juga bisa dibentuk menjadi bunga kertas.

Selain itu, Be-emers juga cukup menyediakan bahan lainnya seperti lem kertas, penggaris, cutter atau gunting. Dengan bahan dasar yang mudah didapat, enggak heran, banyak yang menjadikan bunga kertas sebagai peluang bisnis.
 

Cocok untuk Pemula

Selain bahan dasar yang enggak ribet buat dicari, bunga kertas juga enggak butuh modal besar. Seperti halnya Ana Fitriana, pemilik usaha Kembang Paper, yang mengaku cuma bermodal Rp100.000 aja buat memulai bisnis bunga kertasnya.

Enggak hanya itu, seni melipat kertas ini juga gampang banget buat dipelajari. Tanpa perlu datang ke les khusus kesenian, Be-emers juga bisa kok mempelajarinya dari internet. “Belajar membuat pola, melihatnya dari tutorial Instagram luar negeri sama Youtube,” ungkap Ana, dikutip dari Bisnis.com.


Setali tiga uang dengan Ana, Septi Dwi Mirantika -yang juga merintis usaha bunga kertas bernama Queenapaper- juga awalnya hanya belajar dari video tutorial Youtube. Ia lalu iseng membuat sendiri dengan modal Rp300.000 dan meng-upload hasil karyanya di Instagram.

Siapa yang sangka, keisengan Septi justru mendatangkan banyak orderan dan jadi pintu rejeki baru. Dilansir dari Bisnis.com, Wanita yang sempat bekerja di salah satu media televisi nasional ini menggunakan kertas jasmine sebagai ciri khas produknya.

Bisa dipelajari secara otodidak, bisnis ini cocok banget buat pemula. Ana Fitriana juga menilai kalau tren bunga kertas ini memiliki prospek yang cukup menarik buat anak muda.
 

Peluang Ekspansi

Walaupun hanya berbahan dasar kertas, jangan anggap sepele bisnis bunga kertas ini, Be-emers. Melalui situs penjualan online, Septi yang menjalankan bisnisnya di bilangan Bekasi, mampu memasarkan produknya hingga ke berbagai kota di Indonesia. Ia pun dapat meraup cuan hingga 40%.

Sementara itu, menyadari produk bisnisnya bisa menjadi bagian dari seni dekorasi, Ana kemudian memperluas lini bisnisnya dengan menyediakan jasa sewa backdrop pesta dengan berbagai ukuran. Bahkan, kini Ana sudah memiliki dua lokasi untuk menjalani bisnisnya, yaitu di Jakarta dan Lampung.

Ana menilai, bisnis melipat kertas ini dapat terus bertahan. Meskipun tren dekorasi terus berubah setiap tahun, tapi bunga kertas memiliki keunggulan, yaitu dapat dipakai hingga beberapa kali dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding bunga sungguhan.