Ilustrasi menggunakan Payment ID (Foto Freepik.com)
Bagi para UMKM atau pengusaha yang pernah mengajukan kredit ke Bank A pasti mengetahui pola verifikasi profil calon debitur.
Hal yang pertama dilakukan oleh Bank untuk mengakses profil calon debitur dengan mengetahui profil keuangan dari calon debit. Salah satu metodenya dengan skor kredit yang sering disebut dengan SLIK OJK.
Tukar menukar informasi antar Bank tentang debiturnya ini dicatat dalam SLIK OJK. Dengan data ini Bank pemberi kredit akan mendapatkan informasi yang lengkap tentang keuangan calon debitur dari segi kredit yang pernah dilakukannya (misalnya bagaimana dia membayar angsuran, apakah pernah menunggak, apakah menjadi debitur yang patuh?
Nah, sekarang skor kredit yang dikenal dengan SLIK OJK itu akan digantikan dengan Payment ID. Metode pencatatan yang sifatnya digital akan jauh lebih akurat dan lebih detail karena setiap transaksi akan terlihat, berapa pengeluaran dan berapa pendapatan seseorang.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Keuangan Kamu Mandek!
Apa itu Payment ID?
Gagasan untuk Payment ID yang dikembangkan oleh Bank Indonesia adalah target pengembangan sistem pembayaran dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.Dengan dasar ini, akan diadakan uji coba penerapan Payment ID pada tanggal 17 Agustus dan secara penuh akan diimplementasikan pada tahun 2029. Pilot projek untuk verifikasi kelayakan penerima bantuan sosial.
Bagaimana bisa terjadi penerima bantuan sosial punya empat rekening yang cukup aktif. Timbullah pertanyaan bagaimana kelayakan seorang penerima bansos.
Jadi, data penerima bansos yang hanya dapat diakses oleh Badan Pusat Statistik hanya satu-satunya lembaga yang menerima data dari Bank Indonesia. Tidak boleh disalahgunakan.
Tujuannya BI-Payment Info ini akan digunakan sebagai infrastruktur public dalam pemberian pelayanan jenis “use case” atau penggunaan.
Bagaimana Cara Kerja Payment ID?
Cara kerja Payment ID adalah semua data kependudukan kita, termasuk Be-emers yang ada di bank akan dikaitkan dengan nomor rekening yang juga dikaitkan dengan payment ID.NIK jadi dasar terintegrasi dalam Payment ID menghasilkan kode unik untuk mendeteksi Riwayat keuangan pemilik akun secara detail. Belanja apa, belanja di e-commerce mana, berapa besarnya.
Kode yang terbit akan terdiri dari kombinasi sembilan karakter huruf dan angka dihubungkan dengan profil individu untuk seluruh transaksi.
Semua jenis transaksi yang teridentifikasi adalah segala jenis keuangan, dari pendapatan, pengeluaran, transaksi lainnya.
Payment ID sangat kuat atau “powerful” dapat deteksi seluruh data sumber pendapatan, pengeluaran, riwayat pinjaman, investasi, apa ada terlibat dalam judi online, pinjaman online.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.