Be-emers, lagu Tepuk Sakinah menjadi viral di media sosial. Meskipun lagu ini berisi
konten edukasi sebelum pernikahan, kesederhanaannya justru menjadi daya tarik tersendiri.
Lagu ini menghadirkan calon pengantin yang melakukan tepukan tangan berirama sambil melafalkan lirik sederhana berbentuk yel-yel.
Lebih dari konten edukasi sebelum pernikahan, kita juga dapat belajar ilmu pemasangan lho, Be-emers. Yuk simak!
5 Pelajaran Pemasaran dari Tepuk Sakinah
Berikut adalah 5 pelajaran pemasaran dari tepuk sakinah yang bisa kamu pelajari:
1. Mengikuti Perkembangan
Be-emers, metode pemasaran terus berkembang. Saat ini yang pemasaran yang berkembang adalah membuat konten, yang berisi suatu pesan yang pendek, kemudian diviralkan di media sosial.
Entah sengaja atau tidak sengaja, konten yang pendek yang digagas oleh Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) ini sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Bekerja Keras untuk Kompak
Be-emers, bisa jadi, Bapak-Ibu pegawai yang menciptakan viralnya lagu Tepuk Sakinah, konten edukasi sebelum pernikahan secara tidak sengaja.
Namun, bisa jadi konsepnya sudah dipikirkan secara matang lho. Sebelumnya Bapak-Ibu pegawai tersebut sudah mencoba ratusan kali berbagai cara untuk menasehati pasangan yang akan menikah.
Artinya, untuk mencapai sesuatu, termasuk sukses membuat konten viral untuk pemasaran, harus melalui kerja keras terlebih dahulu.
3. Less is More
Be-emers dikutip dari rhythmagency.com menyatakan bahwa konsep less is more merupakan kekuatan pemasaran yang minimalis.
Konsep ini berakar pada prinsip hanya mengambil yang jelas, intensionalitas, dan fokus. Pendekatan ini menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu untuk menekankan pesan inti.
Dan ini diterapkan dengan baik di viralnya lagu Tepuk Sakinah, konten edukasi sebelum pernikahan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.