Emas Fisik atau Digital: Mana Lebih Untung, Ketika Harga Melambung?

Perbandingan emas fisik dan digital. [Sumber: Pixabay]


Sesuai dengan kilaunya, harga emas dari hari ke hari terus meroket. Melansir data dari situs resmi  PT antam.logammulia.com, harga emas satuan 1 gram per hari ini dibanderol Rp2.235.000 per batang alias masih mahal. Kendati demikian, logam mulia tetap menjadi primadona.

Dalam kondisi ekonomi tak menentu, mayoritas orang mengandalkan emas karena sejak lama emas memang dikenal sebagai safe haven alias harganya meningkat di tengah ekonomi yang sedang jengah.

Selain dalam wujud fisik, investor kini bisa membeli emas melalui aplikasi digital.

Lantas, mana yang sebenarnya lebih baik: emas fisik atau yang dibeli di aplikasi digital? Sebagai investor emas digital, aku akan ceritakan juga sudut pandangku ya, Be-emers!

Baca Juga: Alasan Emas Selalu jadi Safe Heaven, Udah Invest?


Perbedaan Emas Fisik dan Emas Digital

Berikut adalah perbedaan emas fisik dan emas digital yang perlu kamu ketahui: 

1. Emas Fisik

Emas fisik yang menjadi idolanya generasi orang tua. [Sumber: Pixabay]



Sesuai namanya, emas fisik adalah aset yang dibentuk dari biji emas kemudian dicetak menjadi beragam bentuk sehingga dapat disentuh. Selain emas batangan, terdapat koin emas dan perhiasan.

Salah satu nilai plus yang membuat emas fisik menjadi favorit generasi boomers ialah tentu saja ada wujud fisik sehingga dianggap lebih nyata daripada Surat Berharga Negara misalnya. Kita bisa menyentuh dan memandangnya dengan mata kepala sendiri.

Seiring berjalannya waktu, emas batang tetap mempertahankan daya tariknya sebagai bentuk investasi yang aman dan stabil. Tak hanya itu, emas batangan juga bisa diwariskan kepada generasi berikutnya yang mana anggota keluarga tersebut bebas menjualnya kapan saja.

Be-emers juga tidak perlu khawatir saat internet sedang down, karena emas fisik tidak membutuhkan kuota dan sinyal untuk didapat. Namun, beberapa hal patut dipertimbangkan:
  • Membutuhkan Modal Besar. Di butik penjualan emas, emas batangan dijual dalam gramasi bulat. Hal ini harus menjadi pemikiran matang, terlebih kondisi ekonomi sedang tidak terlalu baik belakangan ini.
  • Risiko Keamanan. Jelas, semua orang tahu harga emas sangat tinggi. Risiko akan kian tinggi terlebih jika kamu tidak memiliki brankas khusus di rumah. Alternatifnya, kamu dapat menyewa safe deposit box khusus menyimpan emas di lembaga terpercaya. Tentu ada harga yang harus dibayar
  • Transaksi Lebih Lama. Aspek lain yang patut dipikirkan ialah proses transaksinya yang lebih memakan waktu. Investor harus pergi ke butik, belum lagi membandingkan lebih dulu butik mana yang menawarkan harga lebih tinggi. Tak bisa langsung terjual, pihak butik biasanya akan melakukan proses verifikasi keaslian emas. Ditambah jika semisal kondisi emas terdapat cacat minor tentu akan berpengaruh terhadap harganya.


2. Emas Digital

Sekarang sudah ada emas digital yang juga menawarkan kelebihan! [Sumber: Pixabay]


Seiring perkembangan teknologi, emas berinovasi karena masyarakat sudah dapat memilikinya dalam bentuk digital. Sudah banyak aplikasi digital jual beli emas yang bisa dipilih. Saya sendiri memutuskan memilih berinvestasi emas dalam bentuk digital ini.

Alasannya? Lebih praktis dan modal yang dibutuhkan juga kecil, cukup Rp10,000,- saja. Nantinya, jumlah uang yang dibayarkan akan dikonversi dalam bentuk saldo emas. Be-emers tak perlu 'kaget' dengan mahalnya harga emas, karena bisa dicicil kapan saja hingga terkumpul target gramasi emas yang ditargetkan. Di balik segala kelebihan, ada spek yang juga harus dipikirkan:
  • Bergantung Teknologi. Ya, emas digital akan menjadi PR untuk generasi gagap teknoloi karena memang tergantung pada teknologi. Jika semisal terdapat kendala teknis atau jaringan error, akan sangat memengaruhi kelancaran transaksi emas.
  • Volatilitas Harga. Emas digital sering kali juga lebih rentan terhadap volatilitas harga yang lebih tinggi. Harga emas digital dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal termasuk fluktuasi pasar, perubahan kebijakan ekonomi, dan kondisi politik global. Bedanya, di aplikasi digital sekalipun investor tetap dapat memantau naik turunnya harga secara real time.
  • Ada Harga Cetak. Walaupun praktis, kamu juga harus mempertimbangkan hal satu ini: ada biaya tambahan ketika ingin mencetak saldo emas yang sudah terkumpul dalam bentuk fisik. Biaya ini biasanya akan kian mahal kalau satuan emas yang dicetak kecil (baca: nanggung)

Jadi, Mana yang Lebih Baik: Emas Fisik atau Digital?
 

Fisik maupun digital, ada baik buruknya. [Sumber: Pixabay]


Jawabannya: keduanya sama baiknya untuk tujuan investasi berbagai kalangan usia. Baik emas fisik maupun digital memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Emas Fisik lebih bersifat touchy, cocok sekali untuk Be-emers yang memiliki tempat penyimpanan di rumah dan ingin menikmati kilauannya setiap saat.