Harga Terus Tembus Rekor, 5 Tips Menjadikan Emas Sebagai Dana Darurat

Tips menjadikan emas sebagai dana darurat [Pixabay]


Berita di linimasa media yang terus bikin jantungan, harga barang terus naik (plus pajaknya), ditambah angka pengangguran yang tinggi seolah menjadi tamparan untuk kita semua: betapa pentingnya memiliki dana darurat.

Seperti namanya, dana darurat hanya boleh digunakan untuk kondisi darurat. Contoh ada anggota keluarga yang mendadak sakit dan membutuhkan bantuan, kecelakaan, rumah rusak, dan terdampak PHK massal.

Dari semua instrumen yang ada, logam mulia masih menjadi primadona masyarakat sebagai wadah menabung dana darurat. Apakah tepat menjadikan logam berkilau ini bemper keuangan kita?


Menghitung Rasio Dana Darurat Ideal

Penting digarisbawahi bahwa dana darurat adalah akumulasi dari total pengeluaran bulanan, bukan gaji bulanan.

Melihat patokan perencana keuangan, tolok ukur ideal dana darurat bergantung pada kondisi seseorang yaitu:
  • Lajang: 3-6 kali pengeluaran bulanan;
  • Menikah (belum ada anak): 6-9 kali pengeluaran bulanan;
  • Menikah (dengan anak): 9-12 kali pengeluaran bulanan;
  • Pekerja lepas (freelancer): Minimal 12 kali pengeluaran bulanan karena pendapatan tidak tetap.
Mengintip akun Instagram room.4improvementfinancial planner Mba Pritta Ghozie memiliki perspektif menarik. Menurutnya, seseorang sejatinya memiliki minimal 3x pengeluaran bulanan sebagai dana daruratnya.

"3x itu minimal, kalau ideal seharusnya 12x pengeluaran bulanan ya. Jadi misal pengeluaran A sebulan 5 juta, seharusnya dia punya dana darurat 60 juta.


Bahkan, riset dari Vanguard di Amerika Serikat akhir tahun 2024 di atas dana darurat itu ada namanya cash buffer setara 30 juta. Hidup akan lebih tenang kalau kita punya itu," papar Pritta.

Waktu mengobrol dengan beliau di lapangan ketika penulis bertugas sebagai wartawan, Mba Pritta selalu menekankan agar dana darurat ditempatkan di instrumen yang mudah dicairkan kapan saja. Antara lain rekening bank (terpisah dari rekening operasional), sisanya bisa di reksa dana pasar uang yang risikonya tergolong rendah.


Menjadikan Emas sebagai Dana Darurat dan Tipsnya

Lantas, apakah tepat menjadikan emas sebagai wadah menyimpan dana darurat? Merujuk berbagai sumber, ahli kerap menyarankan emas sebagai pilihan untuk menyimpan dana darurat.

Alasannya, emas mudah dicairkan kapan saja dan merupakan instrumen investasi yang sederhana. Terlebih, beberapa waktu belakangan harga logam mulia cukup menggiurkan dan sempat menembus rekor harga biasanya.

Penulis sendiri menyimpan sebagian dana darurat dalam bentuk logam mulia karena biaya admin tidak setinggi rekening bank.

Emas inilah yang menyelamatkan kehidupan saya kala harus kehilangan sumber pemasukan utama tahun lalu. Berikut ini tips kalau ingin menjadikan emas dana cadangan:


1. Pertimbangkan Emas Digital

Tak hanya berwujud fisik, saat ini emas dapat ditabung dalam bentuk digital. Pilihlah emas batangan dibandingkan emas perhiasan karena kenaikan harganya signifikan.

Emas digital juga sangat praktis karena bisa dicairkan instan lewat aplikasi. Misal kamu menabung dana darurat Rp 500,000,- sebulan, nominal itu nantinya akan dikonversi menjadi saldo emas.


2. Pilih Platform Aplikasi Legal

Demi memudahkan investor, telah banyak bermunculan aplikasi untuk investasi emas. Dengan begini, kamu ngga perlu repot pergi ke gerai emas dan tentunya meminimalisir percobaan tindak kejahatan di jalan.

Dalam memilih aplikasi, pilihlah yang terpercaya dan namanya sudah dikenal banyak orang. Cek izin usahanya di Bappebti dan lacak rekam jejaknya agar terhindar dari risiko investasi bodong atau semacamnya.