Memanfaatkan WhatsApp Business untuk Usaha: Memudahkan Pelanggan & Penjual

Produk cookies WKWKWK Bakery | Foto: Dokpri - Efa Butar butar


Sebagai lulusan Teknologi Pangan, dua bulan belakangan, saya memberanikan diri untuk menggeluti salah satu keinginan yang sudah lama saya pendam, memiliki bisnis sendiri di bidang kuliner yang belakangan saya beri nama WKWKWK Bakery dengan produk cookies dan soft cookies. 

Memang benar kata orang, mulai aja dulu, kalau diseriusin, nanti informasi dan kesempurnaan lainnya akan menyusul. 

Mudah tidak?

Ya, tidak. Dibilangin informasi dan kesempurnaan lainnya menyusul kok. 

Benar saja, banyak sekali trial and error yang harus saya hadapi. Yang paling rumit tentu saja bagian resep dan proses pengolahan.


Dengan resep yang sama, kadang teksturnya berbeda, atau kadang warnanya yang berbeda. Sama-sama enak, tapi bagi saya, produk f&b itu enak saja tidak cukup.

Penting juga memiliki nilai estetika yang membuat orang tergugah untuk mencoba meski hanya dengan melihatnya saja. Bahasa sehari-harinya sih, jatuh cinta pada pandangan pertama. 

Saya punya bayangan sendiri cookies seperti apa yang ingin saya berikan kepada para pelanggan.

Dari sisi bentuk, tekstur, rasa, warna, aroma, termasuk tampilannya pasca dikemas. Atas nama brand, setiap tahapannya saya perhatikan secara detail. 

Tapi barangkali saya akan ceritakan perjalanan ini lain waktu. Saya lebih tertarik untuk berbagi pengalaman saat menjajal berjualan dengan memanfaatkan etalase di WhatsApp Bisnis. 
 

Mengenal WhatsApp Business

Disclaimer dulu, artikel ini naik bukan sebagai upaya untuk memperkenalkan aplikasinya. Saya membawa tulisan ini dengan informasi yang saya harap dapat memberikan edukasi kepada teman-teman Bisnis Muda yang barangkali baru memulai usaha seperti saya. 

Sebetulnya sudah dari jauh hari saya tahu ada aplikasi WhatsApp Business. Beberapa teman saya yang berjualan juga menggunakan aplikasi ini. Hanya sekedar tahu saja, saya tidak menyangka, fitur ini bisa membantu UMKM dan para clientnya lebih mudah tracking status pesanan dengan begitu mudahnya. 

Secara general, WhatsApp Business merupakan aplikasi gratis yang dirancang untuk pemilik bisnis kecil dan menengah agar membuka pintu interaksi dengan para pelanggan melalui fitur-fitur yang mempermudah komunikasi. 

Sebenarnya sama saja dengan WhatsApp sehari-hari yang kita gunakan, hanya saja, seperti namanya, aplikasi ini didesain dengan fitur yang lebih lengkap yang memudahkan para pelaku usaha berkomunikasi dengan pelanggan-pelanggannya secara profesional. 

Ada fitur otomatisasi pesan yang membantu penjual segera merespon pesan yang masuk. Dari sisi pelanggan, otomatisasi ini tentu sangat membantu karena membuat pelanggan tidak merasa diabaikan dan tidak perlu menunggu respon terlalu lama.

Meski demikian, mengingat otomatisasi pesan bersifat template yang disediakan oleh penjual, ada baiknya pemilik usaha tetap merespon pesan tersebut secara langsung. 

Lalu ada pula fitur profile bisnis untuk penjual bisa mencantumkan informasi penting seperti alamat, email termasuk website.

Sebetulnya ada beberapa fitur lain, namun yang akan saya garisbawahi dalam artikel ini adalah adanya fitur katalog produk. 
 

Katalog Produk WhatsApp Business dan Kemudahan dalam Tracking Pesanan

Ini yang saya tidak sangka akan sangat membantu. 

Beberapa kali saya melakukan promosi produk lewat sosial media yang langsung saya tujukan ke WhatsApp usaha, pelanggan dan calon pelanggan saya tidak hanya mendapatkan quick response, mereka juga bisa melakukan pemesanan lewat etalase yang saya sediakan di WhatsApp Business. 

Cara memasukkan produk ke dalam etalase juga terbilang mudah. Cukup masukkan beberapa foto yang menurut kamu sudah sangat cukup untuk mendeskripsikan item yang akan dijual, tambahkan deskripsi, harga termasuk potongan harga jika ada, lalu submit. 

Tunggu sekitar 1-2 menit, maka produk akan muncul di etalase. Mudah sekali. 

Di etalase tersebut, pelanggan bisa memilih produk apa saja yang ingin mereka pesan. Notifikasi akan masuk seperti chat pada umumnya disertai dengan logo keranjang di sudut kanan bawah chat yang menunjukkan jumlah pesanan.

Untuk itu, penjual harus tetap aware dengan chat, jangan abai apalagi slow response. Barangkali chat yang masuk adalah pesanan pelanggan. 

Sebaiknya sih, gunakan kontak terpisah khusus untuk usaha, ya. 

Be-emers, bisa klik "Lihat permintaan order" untuk memastikan detail pesanan pelanggan dan jumlah produk yang mereka pesan. 

Sebelum memutuskan untuk menerima pesanan, silakan tanyakan detail alamat pengiriman terlebih dahulu. Ini perlu untuk kamu bisa melakukan pengecekan harga ongkos kirim. 

Jika sudah, Be-emers bisa memasukkan potongan harga bila ada, diikuti dengan jumlah ongkos kirim yang sudah dicek sebelumnya kemudian klik terima pesanan.

Jika kamu telah memasukkan nominal lain dalam pesanan yang sama, maka sistem akan secara otomatis mengirimkan total yang harus dibayar. 

Biasanya saya akan kirimkan disertai dengan nomor rekening agar pelanggan bisa segera melakukan pembayaran. 

Update tersebut juga secara otomatis akan diterima oleh pelanggan seperti chat biasa. 

Jika pelanggan sudah membayar, Be-emers juga bisa update status pembayaran dengan mengaktifkan status "Lunas" di bagian atas status pesanan. 

Dalam aplikasi ini, kamu juga bisa dengan mudah memberikan update kepada pelanggan di setiap tahapannya; mulai status lunas, pesanan diproses, siap dikirim, dikirim dan selesai jika sudah diterima oleh pelanggan.