7 Skill Mengelola Uang yang Penting Dimiliki Tahun 2026

Skill mengelola uang yang penting tahun 2026 [Freepik]


Di samping berenang, ekonomi tidak pasti mengajarkan semua orang 1 hal: betapa krusial skill mengelola keuangan. Terlebih, hal ini tidak diajarkan di sekolah. Kita beruntung hidup di zaman ilmu pengelolaan keuangan mengalir deras melalui buku, media sosial, bahkan podcast.
 
Dalam bukunya Rich Dad Poor Dad yang telah tamat saya baca, Robert Kiyosaki menyadari fakta kebanyakan pelajar lulus tanpa literasi keuangan yang proper. 

Di bangku pendidikan, generasi muda hanya diajari belajar keras maka kamu akan sukses. Hasilnya, orang berpendidikan sekalipun sering kewalahan mengatur keuangan kendati memiliki banyak uang.


7 Skill Mengelola Uang yang Penting Dimiliki Tahun 2026

Tak ada kata terlambat untuk mempelajari hal baru, termasuk money management. Mengelola keuangan menjadi survival hacks yang sebaiknya terus dipelajari semua orang.

Seperti kata Kiyosaki: jangan hanya keras mencari uang tetapi tak tahu bagaimana membuat uang bekerja untuk kita.


1. Budgeting

Hal pertama yang krusial dimiliki semua orang adalah membuat anggaran, membagi penghasilan ke dalam beberapa pos keuangan. Dalam akun Instagramnya, perencana keuangan Pria Ghozie kerap membagikan pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu metode populer adalah metode 50:30:20.

Metode ini adalah 50 persen dari gaji digunakan untuk kebutuhan bulanan, 30% untuk saving (menabung, investasi, dan lainnya), lalu 20% sisanya untuk playing (liburan, membeli barang impian, makan enak, dan kebutuhan hiburan lainnya). Namun, metode pembagian ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan kamu.



2. Membuat Uang Bekerja

Mulai jam 9 pagi sampai 5 sore kita bekerja keras dan dibayar di akhir bulan. Salah satu pilar keuangan penting versi Robert Kiyosaki adalah bagaimana agar uang itu bekerja untuk kita. Caranya adalah dengan berinvestasi.

Investasikan uang agar berkembang, ada keuntungan yang didapat. Kamu bisa mulai latihan investasi deposito, reksa dana pasar uang, atau SBN keluaran pemerintah. Jika sudah mulai berani baru melirik instrumen yang lebih berisiko seperti saham atau kripto.


3. Memiliki Lebih dari 1 Sumber Penghasilan

Selain membuat uang bekerja, dalam bukunya Kiyosaki menuturkan tak ada yang salah dengan mencari sumber penghasilan lain di luar gaji. Misalnya memiliki side hustle atau membuka bisnis kecil-kecilan.

Ada banyak medium untuk mencari pekerjaan sampingan yang bisa disesuaikan dengan minat. Semisal membuat konten, menulis, virtual assistant, dan proyek lainnya.


4. Tingkatkan Skill Menabung

Pilar keuangan penting menurut Kiyosaki ialah menabung rutin. Saat menerima gaji langsung sisihkan, bukan menyisakan. Kalau menunggu sisa biasanya tidak akan bersisa.

Kamu bisa menggunakan cara konvensional seperti membagi pos tabungan ke dalam amplop berwarna, serta kalender menabung agar lebih disiplin.


5. Merencanakan Tujuan Finansial

Bagaimana dengan resolusi 2025 mu, sudahkah tercapai? Jika belum atau masih dirasa kurang, rencanakan tujuan finansial 2026 lebih terarah.

Buatlah mapping berdasarkan skala prioritas tujuan finansial apa yang paling ingin kamu capai. Apakah pergi ke Tanah Suci bagi umat Muslim, membeli rumah pertama, membangun bisnis kontrakan, atau lainnya?

Jika sudah, susun di portofolio aplikasi investasi dengan nama mencolok. Cara ini aku terapkan konsisten, sehingga lebih semangat investasi setiap bulannya.


6. Mindful Saat Mengeluarkan Uang

Mati-matian mencatat anggaran tidak akan sepenuhnya berguna jika kamu tidak menerapkan prinsip mindful dalam mengeluarkan uang.

Apa sih mindful itu? Mindful adalah kesadaran penuh dalam pengelolaan keuangan. Melansir web Cornerstone Financial Planning, cara ini akan membantu kamu membeli sesuatu secara impulsif. Tekniknya begini:
  • Identifikasi alasan. Alasan mengapa kamu harus membeli sesuatu, apakah benda itu penting dan memberikan tujuan bagi hidup kamu;
  • Lihat budget. Setelah melihat harga barang incaran, sesuaikan dengan kondisi keuangan. Apakah pembelian barang akan mengganggu finansial kamu?
  • Berhenti sejenak. Coba luangkan waktu sebelum memutuskan membeli. Jika dalam waktu 1 hari saja kamu sudah lupa, artinya kamu hanya lapar mata
  • Tanyalah diri sendiri. Susun pertanyaan pada diri sendiri. Apakah barang itu sungguh dibutuhkan atau hanya ingin karena mood sedang tidak baik?
  • Utamakan kualitas. Jika keputusan final adalah harus dibeli, utamakan kualitas barang. Lebih baik membeli 1 barang mahal sekaligus tetapi awet dibanding 10 printilan berharga murah namun cepat rusak