UMKM Kuliner di Tengah Pusaran Bisnis Cloud Kitchen dan Layanan Pesan-Antar

Sumber Gambar : Google

Like

Konsep bisnis makanan saat ini sangat begitu menjanjikan, popular dan telah diadopsi oleh banyak pelaku online food delivery di seluruh dunia. Biasanya, pelaku bisnis adalah perorangan yang menjual menu makanan dari rumah.

Saat pandemi ini, pemasaran bisnis kuliner bergeser ke market digital. Kamu pasti menjadi salah satu orang yang sering pesan makanan melalui aplikasi layanan pesan-antar (GoFood, GrabFood, ShopeeFood) dibanding makan di restoran.

Bahkan Instagram menjadi sebuah katalog atau portofolio untuk para pebisnis kuliner. Sebab, UMKM kuliner wajib mengetahui hacks untuk meningkatkan kehadiran online dan menjangkau lebih banyak konsumen.

Model yang dimaksud dikenal dengan nama dapur satelit atau istilah kerennya, cloud kitchen. Melalui cloud kitchen, UMKM tetap menjadi pemilik atas bisnis tersebut tetapi mendapatkan bantuan teknologi dan fasilitas dapur dari para penyedia layanan delivery.

Inovasi cloud kitchen ini mirip factory sharing yang berlaku di industri. Jadi ini salah satu perwujudan sharing economy dan momentumnya sangat pas di era pandemi karena sekarang banyak yang bekerja dari rumah. Prospek pesan-antar makanan sangat cerah.


Tersedianya jasa pesan-antar yang disediakan  sangat solutif untuk UMKM yang ingin memulai bisnis kuliner karena sangat memajukan prospek penjualannnya hingga dapat menguntungkan berkali-kali lipat. 

Bergabung di cloud kitchen, UMKM menjadi minim risiko. Mengapa demikian? Karena mereka terbebas dari beban bayar sewa atau renovasi bangunan, beban biaya penyediaan ruang makan bagi mereka yang ingin menyantap makanan di tempat, dapat melayani konsumen lebih cepat serta infrastruktur dapur yang sudah siap.

Konsep cloud kitchen menawarkan potensi bisnis yang besar bagi UMKM. Dalam hal ini, mempersiapkan teknologi dan seluruh perlengkapan dapur, sementara mitra UMKM tetap dapat mengelola bisnis dengan pegawai serta kepemilikan berada di bawah kendali pengusaha UMKM itu sendiri.

Bahkan, konsep cloud kitchen yang hanya fokus di layanan delivery saja ini membantu mitra UMKM untuk terus tumbuh meski dengan modal minimal. 

Dengan jaringan distribusi luas yang dimiliki layanan pesan-antar, UMKM ini dapat lebih siap melayani pelanggan di era new normal dimana pelanggan diyakini masih akan memilih layanan pesan-antar makanan.

Baca Juga: Enggak Perlu Punya Restoran, Yuk Intip Serunya Bisnis Cloud Kitchen

 

Cloud Kitchen dan Pesan Antar Meningkatkan Pemasukan Usaha UMKM

 
  • Meningkatkan Brand Awareness
UMKM Kuliner disarankan untuk daftar ke berbagai platform penjualan di bidang e-commerce, layanan pesan-antar, ataupun media sosial.
  • Menarik Perhatian Pada Aplikasi
Memastikan profil restoran sudah optimal sebelum di-onboard ke aplikasi pesan-antar agar memaksimalkan konversi ketika konsumen melihat halamannya. Kualitas hero banner, kategori yang relevan, kualitas foto-foto menu makanan, segmentasi menu dan sebagainya.
  • Meningkatkan Rating Restaurant
Disarankan mempunyai rating di atas bintang 4.5 agar membangun kepercayaan konsumen terhadap kualitas makanan dengan menyajikan produk makanan yang masuk dengan kriteria layanan pesan-antar.
  • Retensi Pelanggan atau Customer Feedback
Restoran harus memastikan kualitas produknya meninggalkan kesan yang baik ketika konsumen mencoba makanan dan minumannya. Ini termasuk rasa, porsi, dan kualitas dibandingkan dengan titik harga.

Penyajian makanan untuk delivery beda dengan dine-in, jangka waktu masak dan pengemasan harus disesuaikan untuk layanan pengiriman.

Wah ternyata sangat menjanjikan ya mempunyai bisnis kuliner dan bergabung di cloud kitchen dengan menikmati layanan jasa pesan-antar yang ada.