Kuy Pelajari Peluang Kemitraan Bisnis Tahu GO!

Ilustrasi tahu krispi (Foto: Freepik)

Like

Baru-baru ini, jagat media sosial sempat diramaikan dengan viralnya seorang perempuan cantik yang menjual tahu goreng di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Dia adalah Amanda Nurani Natapra­wira yang ikut menjajal bisnis kemi­traan tahu crispy bermerek Tahu Go! yang dikembangkan oleh Tjoek Wi­dharyoko. Siapa sangka setiap bu­lannya, para mitra Tahu Go! bisa men­jual hingga ribuan tahu setiap hari­nya.

Tjoek mengatakan bisnis ini bisa dijalankan oleh siapa saja karena modalnya yang terbilang tidak terlalu mahal yakni hanya sekitar Rp18,5 juta para mitra sudah mendapatkan gerobak dan bahan dasar, di luar sewa tempat dan gaji karyawan.

Selain itu, sebagai camilan yang renyah, tahu goreng crispy ini disukai oleh berbagai kalangan, dan biasanya mencatat repeat order yang cukup tinggi.

“Kami memiliki tahu yang diproduksi sendiri dengan bahan tahu pilihan dan racikan bumbu rahasia yang membuat kriuknya lebih renyah dan diminati masyarakat,” ujarnya.


OMZET

Setidaknya, dalam sehari para mitra bisa menjual sekitar 500 hingga 1.000 tahu per hari. Dengan harga rata-rata Rp16.000 per 10 tahu maka per hari mereka bisa mengantongi omzet sekitar Rp800.000 hingga Rp1,6 juta. Angka tersebut bisa lebih tinggi jika penjualannya makin besar.

Adapun keuntungan yang bisa didapatkan sebesar 30?ri total omzet. Tahu Go! yang baru saja dibuka dalam bentuk kemitraan pada awal tahun ini, sudah berkembang menjadi 48 cabang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan rencana penambahan 100 mitra hingga akhir April 2020 dan target akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai lebih dari 800 mitra.


Namun, pihaknya masih akan fokus di kawasan Jabodetabek, Bandung, dan sekitarnya. Kendati sudah ada permintaan di Surabaya, pihaknya tetap harus membangun pabrik karena bahan dasar tahu yang digunakan merupakan hasil produksi sendiri yang kondisinya harus tetap fresh alias segar.