Manajemen keuangan melibatkan kemampuan kita untuk mengatur pendapatan, tabungan dan investasi (sumber: http://excedinstitute.com/courses/financial-management/)
Likes
Tagline “di rumah aja” makin hari makin menyiksa. Betapa tidak, kebutuhan setiap hari terus bertambah, namun pendapatan kian menipis.
Pada masa-masa ini lah kita dituntut untuk beradaptasi cepat sambil memikirkan solusi bagaimana bisa mencari sesuap nasi di hari esok. Manajemen keuangan menjadi hal krusial bagi setiap orang untuk tetap bisa bertahan, atau bahkan bisa menjadi lahan profit.
Secara garis besar, ada 4 strategi untuk mengelola keuangan selama musim COVID-19:
Mengaktifkan kemampuan “jurus dagang online”
Besarnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terselamatkan oleh aplikasi belanja online. Mulai dari antar jemput makanan dan minuman, belanja kebutuhan sehari-hari sampai wisata pun dibuat virtual.
Peluang usaha online ini menjadi salah satu cara untuk tetap mendulang cuan, sekaligus mengurangi resiko penyebaran COVID-19. Berdagang secara online tidak melulu harus membuat brand dan produk sendiri. Bnyak juga yang memanfaatkan strategi jurus reseller.
Menurut Bapak Teten Masduki, selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), menyampaikan bahwa reseller dalam jaringan (daring/online) berperan penting bagi ekosistem UMKM digital. Salah satu program ekosistem digital yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM adalah “Bangga Buatan Indonesia”.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 789.116 UMKM yang bergabung dengan aplikasi buatan Kemenkop UKM ini. Pemaparan ini disampaikan pada salah satu artikel di bisnis.com dengan judul “Menkop UKM Ungkap Peran Penting Reseller Online”.
Prioritaskan untuk membeli barang yang diperlukan dan manfaatkan promonya
Usahakan kita tetap berbelanja kebutuhan sehari-hari yang diperlukan. Memang tidak dipungkiri, kemudahan berbelanja online merupakan salah satu godaan yang hakiki. Namun, prioritas kebutuhan dan keuangan juga harus tetap kita utamakan.
Langkah yang juga bisa menyelamatkan keuangan kita agar lebih hemat dalam berbelanja, salah satunya melalui program promo. Selama pandemi ini, saya merasakan banyak sekali manfaat dari promo misalnya saat berbelanja ke supermarket, membeli makanan atau minuman melalui aplikasi ojek online atau promo lainnya untuk pemenuhan kuota internet harian.
Promo ini juga harus kita cermati, apakah sistemnya cukup mudah. Misalnya, ada potongan langsung saat pembelian barang atau jasa, atau harus mencapai belanja sejumlah nominal tertentu dulu baru mendapatkan potongan.
Di sini lah kita harus cermati. Syarat dan ketentuan promo yang paling mudah lah yang kita ambil.
Untung-ruginya juga harus kita pertimbangkan. Misalnya, untuk mendapatkan “buy 1 get 1”, harus berbelanja dulu sampai senilai 500.000. Nah, kalau kita sendiri memang belum “urgent” untuk berbelanja sampai ke nominal itu, sebaiknya kita relakan untuk membeli barang sesuai dengan harga normal tanpa promo.
Manfaatkan promo harus banget, tapi hati-hati jangan sampai kalap ya!
Strategi investasi masa pandemi
Berdasarkan jenis resikonya, yang cukup rendah adalah tabung emas, asuransi, dan reksadana. Main saham bisa termasuk dalam kategori resiko yang cukup tinggi, mengingat banyak perusahaan yang sedang dalam kondisi yang sulit di musim COVID-19 ini.
Kondisi perekonomian dunia yang naik turun menjadikan para pelaku investasi cukup “harap-harap cemas”. Namun, ada pula perusahaan yang mengalami peningkatan ekonominya sehingga harga sahamnya menjadi lebih tinggi dan menghasilkan dividen yang “lumayan” untuk para investornya.
Setiap jenis investasi pasti memiliki resikonya masing-masing. Namun dengan strategi yang tepat dan memahami produk investasi yang tepat, akan dapat membantu kita untuk meminimalisir masalah kerugian finansial karena investasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari artikel “Bijak Berinvestasi di Masa Pandemi” di bisnis.com, BNPB membagikan sedikit tips untuk berinvestasi selama masa pandemi.
Salah satunya adalah bagaimana pengelolaan persentase keuangan kita. Misalnya 10 persen untuk asuransi, 20 persen untuk investasi. BNPB juga menegaskan pentingnya untuk menyisihkan pendapatan kita di awal bulan.
Sulap “hobi” kamu jadi “cuan”
Pepatah ini menjadi salah satu jalan meraup cuan sambil rebahan di rumah. Dengan memanfaatkan potensi, kreatifitas dan sumber daya yang kita miliki, maka peluang mendulang “profit” akan semakin besar.
Contohnya bagi yang suka memasak, maka bisa menjadikan hobi masaknya untuk dibuat usaha kuliner berbasis daring. Adapula yang suka dengan aktivitas tanam-menanam dengan media hidroponik, bisa dijadikan peluang untuk usaha instalasi perkebunan hidroponik mini di rumah.
Bagi yang biasa berkreasi dengan pekerjaan desain, ini menjadi saat yang tepat untuk membuat kreasi. Misalnya, membuat masker dengan pola gambar sendiri, pembatas buku unik, pot lucu bergambar, sampai ke membuat karikatur. Bagi yang menguasai banyak bahasa, bisa membuat inovasi kaligrafi, atau tulisan berbagai bahasa yang diletakkan pada media gelas, baju kaus, sampul buku tulis dan lain sebagainya.
Yuk, coba kenali hobi kita yang mungkin bisa menjadi lahan “profit”! Saatnya bangkit dari pandemi dengan memanfaatkan potensi dan kreatifitas yang kita miliki.
Referensi:
Bijak Berinvestasi di Masa Pandemi (https://finansial.bisnis.com/read/20200628/55/1258616/bijak-berinvestasi-di-masa-pandemi)
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.