Ilustrasi Lansia
Likes
Inkontinensia urine merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dijumpai pada lansia dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Hal ini diduga karena adanya perubahan otot dan fasia di dasar panggul.
Menurut penelitian Burnner and Suddarth, inkontinensia urine adalah eliminasi urine dari kandungan kemih yang tidak terkendali atau terjadi di luar keinginan atau yang lebih dikenal oleh bahasa awam beser.
Brunner menyebut, jenis Inkontinensia urine meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja sampai benar-benar banyak, bahkan terkadang juga disertai Inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses).
Berdasarkan hasil penelitian yang ada di Uroginekologi & Disfungsi Dasar Panggul diinformasikan, 23-35% wanita dewasa mengalami inkontinensia urine, dalam sebuah penelitian epidemiologi yang besar, prevalensinya sebesar 8-9% pada rentang usia 20-24 tahun, 30% pada rentang usai 50-54 tahun.
Bagi wanita yang memiliki obesitas harus berhati-hati akan gejala inkontinensia urine, hal ini dikarenakan pada beberapa epidemiologi wanita gemuk dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) 26-30 memiliki inkontinensia Urine sampai dengan 50% dibandingkan dengan wanita IMT dibawah 25.
Hal ini dikarenakan peningkatan lemah abdominal meningkatkan tekanan intraabdominal yang dapat meningkatkan tekanan dan regangan pada organ saraf dan otot dasar panggil seperti kehamilan.
Pada penelitian epidemiologi, penyebab inkontinensia urine penyakit kronis dan perokok memiliki resiko dua setengah kali lipat dibandingkan dengan stres inkontinensia urine. Namun, ada laporan insidensi selama aktivitas berat khususnya olahraga yakni sampai 25% wanita muda dan sehat mengeluh inkontinensia urine, namun bila atlet elit yang diteliti maka insidensinya setara dengan insidensi yang berhubungan dengan umur.
Karena kesulitan dalam mengontrol biasanya menimbulkan inkontinensia fungsional terhadap kehidupan sosial, psikologi, aktivitas seksual hingga pekerjaan.
Brand Group Manager Confidence, Amalia Christine menyebut jika inkontinensia urine mampu menurunkan hubungan interaksi sosial dan interpersonal. “Inkontinensia urine ini bisa bikin orang minder atau gak percaya diri, terus bisa ngerasa malu juga untuk beraktifitas dengan orang banyak, belum lagi jadi gak mau kalau diajak berpergian jauh dan yang biasanya orangtua rasakan tuh menjadi takut merepotkan anak-anaknya,” ungkap Amalia dalam keterangan tertulisnya.
Melihat kasus tersebut, selain melakukan pengobatan ke dokter perlu sekali melakukan pencegahan dengan memilih popok dewasa dengan kualitas baik.
“Confidence memiliki keunggulan diamond care technology menyerap extra cepat, harga yang ekonomis, anti bocor samping, memiliki daya serap 4x lipat dan dijamin sudah teruji klinis dan halal,” jelasnya.
Berbagai ukuran tersedia, mulai dari M dengan isi 8+2 atau 15+2pcs dengan lingkar pinggang 85-117 atau ukuran L dengan isi 7 atau 15pcs dengan lingkar pinggang 98-140cm, dan ada juga ukuran XL dengan isi 6 atau 15pcs dengan lingkar pinggang 122-178cm.
“Kami memiliki beberapa jenis produk popok lansia, mulai dari confidence classic day, classic night, premium night, confidence adult pants heavy flow, adult pants, adult pads, insert pads, dan adults wet wipes,” tuturnya.
Amalia mengklaim, confidence memiliki standar kualitas yang baik untuk seluruh jenis produknya. “Sesuai namanya juga, kami ingin lansia yang menggunakan produk kami menjadi lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tidak lagi khawatir akan menyusahkan anak-anaknya dan bisa melakukan perjalanan panjang yang bikin nyaman tanpa harus terlalu sering berhenti mencari toilet,” tutupnya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.