Tips Menguasai Pasar dengan Strategi Captive Market!

Concession stand adalah contoh captive market (Sumber Gambar: Foursquare)

Like

Ada suatu kondisi yang dinamakan captive market atau pasar khusus. Melalui captive market suatu brand bisa menguasai pasar karena jadi satu-satunya yang tersedia. Namun, seperti apa sih sebenarnya captive market itu?

Be-emers pasti pernah dong ke bioskop? Nah, di dalam area bioskop pengunjung dilarang membawa makanan atau minuman dari luar. Sehingga jika ingin makan, minum, atau ngemil biar nonton makin seru, pengunjug tidak punya pilihan lain selain harus beli jajanan yang memang disediakan oleh pihak bioskop.

Atau masyarakat desa yang ingin mendapatkan produk layanan keuangan, seperti simpanan, pinjaman, dan pembayaran. Mereka hampir tidak memiliki pilihan lain kecuali melalui bank BRI, karena baru bank BRI yang hadir hingga ke penjuru desa paling pelosok sekali pun.

Pada saat semua orang di suatu tempat hampir tidak memiliki pilihan lain, kecuali membeli dan menggunakan produk kita, inilah yang dinamakan captive market (pasar khusus).

Captive market juga bisa merupakan kondisi dimana semua orang diharuskan patuh untuk meninggalkan pilihan lain dan menggantinya dengan pilihan yang kita tawarkan.


Sudah makin penasaran? Yuk simak lebih lanjut, dan semoga bermanfaat bagi bisnis yang kita jalani!
 

Bagaimana Menciptakan Captive Market?


Untuk menciptakan captive market, maka pastikan target konsumen tidak memiliki alternatif selain produk kita. Ada singkatan untuk ini, yaitu There Is No Alternative (TINA).

Baca Juga: Tingkatkan Penjualan Bisnis dengan 5 Digital Marketing Tools Ini!

Konsep TINA menjadi faktor utama terbentuknya dan keberhasilan dari sebuah captive market. TINA sendiri tercipta dari beberapa  faktor, antara lain:
 

1. Nilai


Perusahaan harus memiliki produk bernilai, apa saja kriterianya?
  1. Sesuai dengan preferensi konsumen
  2. Kualitas produk yang bagus
  3. Tingkat kebermanfaatan yang tinggi
  4. Pelayanan yang cepat dan ramah
  5. Harga yang terjangkau
  6. Keunikan produk
  7. Merek yang mudah diucapkan dan diingat
Hal tersebut akan menciptakan ikatan emosional yang baik antara konsumen dengan produk. Inilah yang akan membatasi pilihan lain untuk masuk ke hati konsumen, karena konsumen terlebih dahulu jatuh hati dengan produk kita.
 

2. Tempat


Untuk menciptakan captive market, maka kita harus menjadikan dimensi ruang menjadi eksklusif. Eksklusivitas tempat ini yang kemudian akan menyaring konsumen dan meniadakan produk alternatif yang masuk ke area kita.
 

3. Regulasi


Untuk mendukung poin nomor 2, maka dibutuhkan regulasi tertulis atau mandat yang dapat membatasi gerak produk alternatif dan membuat konsumen fokus terhadap produk yang kita miliki.

Ketiga faktor tersebut harus terpenuhi untuk menciptakan captive market di mana setiap orang tidak bisa mengakses alternatif selain produk kita.
 

Kelebihan Captive Market


Berikur adalah kelebihan yang dimiliki captive market.
 

1. Peluang Penjualan Tinggi


Salah satu kelebihan terbesar dari captive market adalah peluang penjualan yang tinggi. Konsumen yang terjebak di pasar ini cenderung membeli produk atau layanan yang tersedia di tempat tersebut, karena mereka tidak memiliki pilihan lain.

Hal ini membuat peluang penjualan bisnis yang memanfaatkan pasar captive market relatif tinggi.

Baca Juga: Marketing Ala Emily in Paris!
 

2. Brand Awareness Lebih Tinggi


Memanfaatkan captive market juga bisa membantu bisnis dalam menciptakan brand awareness yang lebih tinggi. Konsumen yang berada di tempat yang sama berkali-kali akan melihat merek bisnis tersebut, yang pada akhirnya bisa membantu menciptakan kesan yang lebih positif dan meningkatkan loyalitas konsumen.
 

3. Potensi Keuntungan Lebih Tinggi


Dalam pasar captive market, karena tidak ada banyak pesaing, bisnis memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi. Bisnis dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dari pada pesaing di pasar bebas, dan konsumen kemungkinan akan tetap membeli produk atau layanan tersebut karena tidak memiliki pilihan lain.
 

Kekurangan Captive Market


Ada juga kekurangan yang dimiliki captive market.
 

1. Kurangnya Inovasi


Karena konsumen dalam captive market memiliki sedikit alternatif, perusahaan cenderung tidak fokus pada inovasi produk atau layanan mereka. Hal ini dapat mengarah pada kurangnya kemajuan dan perkembangan dalam industri tertentu.
 

2. Kurangnya Kemampuan untuk Menentukan Kualitas


Karena captive market memiliki sedikit produk alternatif, perusahaan mungkin tidak dapat menentukan standar kualitas yang optimal untuk produk mereka. Hal ini dapat mempengaruhi citra merek dan kepuasan konsumen, serta membatasi kemampuan perusahaan untuk membedakan diri dari pesaingnya.
 

3. Potensi Monopoli


Ketika captive market dikendalikan oleh satu atau beberapa perusahaan, ini dapat mengarah pada monopoli. Monopoli dapat mengakibatkan harga yang sangat tinggi. Monopoli juga bertentangan dengan regulasi di setiap negara.

Memanfaatkan captive market bisa menjadi strategi yang menguntungkan bagi para pengusaha. Namun, seperti halnya dengan strategi bisnis lainnya, memanfaatkan captive market memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk mengambil langkah tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha untuk melakukan riset pasar dan memastikan bahwa produk atau layanan yang mereka tawarkan sesuai dengan kebutuhan dan standar kualitas pasar yang dituju.

Dengan melakukan hal tersebut, para pengusaha dapat memanfaatkan captive market dengan optimal dan meraih kesuksesan dalam bisnis.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.