Rachel Vennya, Selebgram From Nothing to Something!

Rachel Vennya (Foto: instagram.com/rachelvennya)

Like

Dunia digital saat ini memberi banyak pengaruh terhadap personal branding seseorang. Contohnya, Rachel Vennya selebgram yang memulai semuanya dari nol hingga saat ini ia menjadi seorang publik figur yang dicontoh banyak orang. 

Belajar dari Rachel, mungkin ia tidak terlalu menonjol dalam sisi akademis. Namun, inovasi dan kreativitas Rachel dalam berbisnis benar-benar patut diacungi jempol. Bukan karena Rachel terkenal, tapi karena Rachel pandai melihat peluang.

Yuk, lihat gimana kisah dan perjuangannya. 
 

Masih 25 Tahun 

Selebgram kelahiran 23 September 1995 ini sekarang berusia 25 tahun. Semua anak muda rata-rata pasti pernah mengikuti kisah Rachel dari menjual pil pelangsing, travelling ke luar negeri, hingga saat ini ia memiliki 2 anak.

Awalnya, publik menyorot Rachel dari sisi hubungannya. Namun, Rachel pintar memanfaatkan peluang dan tidak malu-malu berjualan pil pelangsing.
 

Kuliah di LSPR 

Jurusan Rachel Vennya di LSPR adalah PAC. Sederhananya, PAC ini adalah jurusan yang berbau seni panggung dan kreatifitas. Tidak jarang, Rachel dulu sering mengunggah performance teater di kampusnya. 


Rachel memang tidak terlalu akademis, tapi lebih pandai secara praktek. Terlihat bagaimana caranya mengelola bisnis dan mengatur prioritasnya.

Pundi-pundi Rachel tidak hanya dari menjadi selebgram saja. Buktinya, meskipun ia sering menerima endorsement, titik Instagram Story-nya belum pernah sampai titik kecil yang terlalu padat. Ini berarti, ia cukup selektif. 
 

Tidak Skeptis 

Lahir dari keluarga broken home, tapi nikah muda. Ini berarti Rachel tidak skeptis yah sama kehidupan pernikahan. Apalagi, sosok ayah kandungnya meninggalkan mereka sejak usianya 3 tahun. 

Rachel tipe yang setia dan pemaaf. Okin atau Niko suaminya dulu pernah sempat berselingkuh, namun Rachel berlapang dada untuk menerima kesalahan Niko.

Meskipun, ia sempat membutuhkan waktu untuk berpikir jernih. Yuk, coba bijak dalam berpikir dan beri waktu diri untuk tenang kalau lagi emosi.
 

Pengidap Bipolar

Walaupun ia bipolar, ini tidak membuat Rachel menjadi semena-mena menggunakan akun media sosialnya, ya! Alih-alih mencari alasan agar publik memberi perhatian, Rachel justru sering sekali berbuat baik kepada teman-teman onlinenya. 

Nampak dari sosial medianya, ia sering sekali bersedekah dan memberi bantuan untuk beberapa orang yang sedang dalam kesusahan. Selama pandemi ini, Rachel pernah memberikan donasi alat-alat kesehatan kepada tim medis. 
 

Independen, Punya Banyak Bisnis

Mulai dari kuliner sampai clothing, Rachel fokus mengembangkan bisnisnya yang besar ini. Lagi-lagi bukan karena ia terkenal, tapi karena kualitas produk yang ditawarkan itu memang tidak main-main. 

Kita bisa belajar nih dari Rachel, saat memulai sesuatu jalanilah dengan sungguh-sungguh dan lakukanlah hal yang kamu sukai. Petakan prioritas dan lakukan delegasi.

Menurutmu kenapa Rachel bisa sesukses saat ini? Tentu, bukan karena perannya sendiri, namun ada kerjasama tim dan tujuan yang jelas.

Memulai bisnis memang tidak gampang, tapi ada banyak sekali inspirasi yang bisa kaian temukan. Stop pesimis! Coba lihat ini inspirasi untuk memulai bisnis camilan tradisional

Kata Rachel Vennya, saat diundang menjadi pembicara di LSPR, manusia itu tidak akan pernah puas dengan apa yang diterimanya. Jangan juga terlalu cepat puas, selalu lihat hal positifnya dan nikmati setiap fase kehidupan, karena itu yang membuat kita menjadi manusia seutuhnya!