Aktivitas ekspor di Busan, Korea Selatan (Foto: Forbes)
Likes
Korea Selatan diprediksi mendekati resesi di awal 2023. Ini karena pertumbuhan global yang melambat menghambat ekspor dan pelemahan mata uang, kemudian meningkatkan biaya impor.
Berita ekonomi dari Korea Selatan terdengar tidak baik. Penurunan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, dan China membuat kemungkinan kuat bahwa ekonomi negara yang penting di Asia ini memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid.
Ekspor Turun, Korsel Mendekati Resesi
Pada bulan Februari, semua ekspor Korea Selatan berada sekitar 15 persen di bawah level tahun 2022.
Penjualan ke China sekitar 30 persen di bawah level tahun lalu, sebuah indikator bahwa industri China tidak beroperasi dengan kapasitas penuh.
Baca Juga: Daebak, Ternyata Ini Peran Chaebol untuk Korea Selatan!
Ekspor semikonduktor hampir 50 persen di bawah level tahun lalu, sebuah indikator bahwa aktivitas ekonomi global telah melambat.
Para ekonom merevisi turun ekspektasi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal I/2023 dari periode tiga bulan sebelumnya menjadi hanya 0,1 persen.
Mengutip Bloomberg, angka tersebut turun dari perkiraan 0,3 persen pada survei sebelumnya dan mengikuti kontraksi pada tiga bulan terakhir tahun lalu. Dua kuartal berturut-turut dari kontraksi ekonomi biasanya dilihat sebagai resesi teknis.
"Pada kuartal pertama, terutama di bulan Maret kami melihat melemahnya permintaan dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) selain dari China, jadi di mana-mana permintaan melambat," kata ekonom di Nomura Holdings Inc Jeong Woo Park.
Jeong memperkirakan ekonomi berkontraksi 0,7 persen dari kuartal keempat, perkiraan terlemah di antara rekan-rekannya. Ia juga menambahkan bahwa menurutnya, Korea Selatan sudah dalam tahap resesi.
Seperti yang diberitakan Forbes, Menteri Keuangan Korea Selatan, Choo Kyung-ho, menyalahkan lamanya liburan Tahun Baru Imlek di China dan penurunan tajam harga ekspor, terutama untuk chip komputer.
Baca Juga: Bikin Kaget! Ini Harga Kangkung di Korea Selatan
Penurunan harga pada produk yang dulunya sangat dicari ini mencerminkan penurunan permintaan global. Menyadari kenyataan ini, sumber pemerintah Korea Selatan telah memperkirakan penurunan 4,5 persen dalam semua ekspor negara itu tahun ini.
Sumber pemerintah yang sama juga mengakui bahwa ekonomi Korea Selatan mengalami kontraksi selama kuartal keempat tahun lalu dan masih sama selama kuartal pertama tahun ini, jadi bisa dibilang ekonomi negara dalam resesi.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.