Serangan siber menjadi salah satu ancaman nyata dalam kerja departemen pemasaran dan humas suatu perusahaan. (Sumber gambar: Freepik)
Likes
Pemasaran merupakan proses yang penting dilakukan dalam menjalankan bisnis perusahaan. Akan tetapi, dengan adanya digitalisasi serangan siber seringkali jadi ancaman nyata bidang pemasaran.
Mengutip dari laman Investopedia, pemasaran adalah sebuah strategi bisnis yang mengacu pada aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan suatu produk. Oleh karena itu, pemasaran sangatlah berkaitan dengan hubungan eksternal.
Karena sektornya yang strategis, pelaku kejahatan siber seringkali menyasar aset perusahaan yang dikelola humas dan pemasaran.
Beberapa tools media sosial seperti e-mail, platform periklanan, media sosial, dan situs promosi sering menjadi celah yang disasar para penjahat siber.
Jenis Serangan Siber
Simak yuk beberapa jenis serangan siber yang sering terjadi di sektor pemasaran berikut ini!Baca Juga: Perbankan Jadi yang Paling Diincar Kejahatan Siber Lho! Begini Modus-Modusnya
Malvertising
Melansir dari Cyber Academy Indonesia, Malware Advertising (Malvertising) adalah kejahatan siber yang menggunakan iklan online sebagai sarana menyuntikkan kode berbahaya ke jaringan periklanan resmi.Kode tersebut dapat mengarahkan korban ke situs berbahaya yang dirancang pelaku tanpa menimbulkan kecurigaan.
Tak jarang, para pelaku kejahatan ini membuat dan membayar akun iklannya sendiri dalam melaksanakan malvertising. Akan tetapi, metode tersebut meninggalkan terlalu banyak jejak yang dapat dilacak, seperti detail pembayaran.
Ada satu metode lain yang juga seringkali mereka lakukan dan memiliki risiko yang lebih minim, yaitu dengan mencuri kredensial login dan meretas akun iklan perusahaan. Kemudian mempromosikan situs mereka melalui akun yang telah diretas tersebut.
Cara ini memberikan keuntungan ganda bagi pelaku malvertising, mereka dapat membelanjakan uang orang lain tanpa meninggalkan jejak berlebih.
Di lain sisi, perusahaan yang diretas dapat mengalami kerusakan dan permasalahan berulang pada akun iklannya. Dampak yang paling berbahaya dari malvertising juga memungkinkan platform memblokir layanan iklan karena dianggap mendistribusikan konten berbahaya.
Downvoted and Unfollowed
Dalam kasus seperti ini, penjahat siber mengambil alih akun iklan berbayar di jejaring sosial milik perusahaan. Penyerang akan membobol komputer pribadi karyawan atau mencuri kata sandi jejaring sosial mereka untuk mendapatkan akses strategis perusahaan tempat mereka bekerja.Selanjutnya mereka dapat memposting di halaman jejaring sosial perusahaan, mengirim email ke pelanggan, hingga memasang iklan berbayar.
Akses tersebut dapat berakibat fatal ketika penyerang memposting dan mempromosikan penawaran palsu dalam akun perusahaan. Audience dapat secara langsung menyuarakan keluhan di kolom komentar postingan yang diunggah.
Dalam kasus semacam ini perusahaan tidak hanya menderita kerugian finansial, tetapi juga dapat mempengaruhi reputasi perusahaan. Risiko buruk lainnya adalah penyerang dapat mengakses data audiens khusus yang tersimpan dalam jejaring sosial perusahaan.
Lingkaran Tidak Terjadwal
Para pelaku kejahatan siber juga membajak akun penyedia layanan email untuk mendapatkan penayangan iklan gratis. Cara ini efektif dilakukan, apabila perusahaan yang diserang cukup besar kemungkinan besar mereka mempunyai jutaan pelanggan di milisnya.Akses ini dapat dieksploitasi dengan beberapa cara, yakni dengan mengirimkan penawaran palsu menarik ke alamat e-mail database pelanggan, kemudian diam-diam mengganti tautan dalam e-mail iklan yang direncanakan, atau dengan mengunduh data pelanggan untuk kemudian mengirimi mereka e-mail phishing untuk memperoleh informasi pribadi pelanggan.
Efek yang paling mengerikan dari serangan semacam ini adalah kebocoran data pribadi pelanggan. Tidak hanya dapat memberikan citra buruk pada perusahaan, tetapi juga dapat membuat perusahaan Anda dikenakan denda dari regulator perlindungan data.
Fifty Shades of Website
Bagi perusahaan kecil, sangat memungkinkan peretasan situs dapat luput dari perhatian dalam jangka waktu yang cukup lama.Tujuan peretasan situs web sangatlah bervariasi tergantung pada jenis situs dan sifat bisnis perusahaan. Melansir dari Kaspersky.com secara umum peretasan situs web dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:
- Peretas memasang web skimmer di situs e-commerce. Serangan ini dilakukan dengan menempatkan kode Javascript yang disamarkan pada laman pembayaran situs web. Ketika pelanggan melakukan pembayaran barang atau jasa di situs tersebut kemudian penyerang dapat mengambil uang tersebut.
- Penyerang membuat subbagian tersembunyi di situs dan mengisinya dengan muatan berbahaya pilihan mereka. Laman tersebut digunakan untuk aktivitas kriminal, seperti hadiah palsu, penjualan palsu, atau mendistribusikan perangkat lunak Trojan.
Baca Juga: Takut Data Online Disalahgunakan? Coba Asuransi Proteksi Cybercrime!
Hotwired Web Forms
Nyatanya, para penjahat siber tidak melulu meretas situs web perusahaan. Mereka dapat menggunakannya untuk tujuan personalnya sendiri.Dengan menyalahgunakan fungsi situs web yang menghasilkan e-mail konfirmasi. Sistem otomatis tersebut digunakan untuk mengirim spam atau phishing.
Serangan siber yang beragam ditujukan pada bidang humas ataupun pemasaran harus ditangani dengan serius.
Pelatihan secara berkala mengenai kesadaran keamanan siber pada seluruh departemen, memastikan setiap karyawan menggunakan kata sandi yang unik dan berbeda pada setiap jaringan sosial perusahaan, serta mengakses panel admin situs web melalui perangkat kerja dengan perlindungan penuh dapat menjadi upaya pencegahan terjadinya serangan siber.
___________________________________________________
Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung!
Komentar
01 Jul 2024 - 12:13
Waspadalah
25 May 2024 - 16:45
Kita harus selalu waspada
22 May 2024 - 16:42
Harus selalu waspada
17 May 2024 - 03:51
apa cuma aku yang berpikir bahwa h**** jenius
11 Apr 2024 - 21:53
Tetap waspada