Semerbak Harum Industri Parfum Indonesia, Potensi Besar yang Perlu Dieksplorasi

Brand parfum buatan lokal. (Sumber gambar: Instagram/hmns.id dan oullu.id)

Like

Parfum sudah jadi barang kebutuhan keseharian kita, bagi sebagian orang parfum sudah menjadi barang bawaan wajib untuk beraktivitas.

Walau bukan kebutuhan primer, parfum sangat melekat dengan sebagian besar orang. Wanginya bisa jadi mencerminkan kepribadian pemakainya.

Geliat industri parfum di Indonesia terus menunjukan tren positif hingga saat ini. Brand-brand lokal mulai bermunculan dengan kualitas dan branding yang tak kalah apik dengan buatan luar negeri.

Platform jual beli online (e-commerce) jadi medium pemasaran yang jadi salah satu titik balik industri parfum lokal.

Baca Juga: Geliat Industri Parfum Indonesia: Menjadi Buruh di Tanah Sendiri


 

Indonesia Punya Sumber Daya Potensial di Industri Parfum

Dalam industri parfum global Prancis saat ini yang masih jadi pusat mode dunia jadi pemain penting dalam produksi parfum.

Sebut saja merek-merek ternama dunia seperti Gucci, Chanel, Dior, dan Hugo. Merek-merek tersebut jadi brand yang harum di kancah Internasional.

Ternyata, bahan baku parfum yang merupakan minyak atsiri tumbuh subur di Indonesia.

Hampir 80% kebutuhan global minyak atsiri diproduksi di Indonesia, salah satunya minyak nilam. Sayangnya potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga: 4 Rahasia Pengusaha Minang Mengintegrasikan Identitas Budaya dalam Bisnis

Minyak nilam yang merupakan ekstrak dari tumbuhan nilam saat ini tumbuh subur di pulau Sulawesi, Sumatra, dan sebagian Jawa.

Hal inilah yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal oleh anak bangsa. Akan tetapi, hingga saat ini Indonesia masih terpaku untuk mengekspor minyak nilam mentah ke luar negeri.

Sementara di lain sisi, brand-brand yang datang dari luar negeri mengolahnya menjadi produk siap pakai yang mempunyai nilai jual berkali-kali lipat.

Hal ini yang menjadi kerugian besar bagi Indonesia sampai saat ini.