Tips Menghasilkan Cuan dengan Menulis Kreatif ala Kak Tendi, Salah Satunya Bijak Pilih Platform Menulis

Menghasilkan cuan dari menulis adalah impian semua penulis, berikut adalah tipsnya dari Kak Tendi Murti Founder Komunitas Menulis Online (KMO) (Sumber gambar. Freepik.com)

Like

Hi Be-emers, ingin dapat cuan dari menulis? Tentu saja ingin bukan? Maka dari itu, rugi pakai banget jika kamu tidak ikutan acara sharing with blogger kali ini.

Di sesi kali ini, kita belajar banyak hal penting untuk masa depan sebagai penulis. Berikut beberapa poin penting yang bisa dipelajari dari kelas kali ini.
 
  1. Menentukan genre menulis yang cocok
     
  2. Tantangan dan strategi menulis kreatif 
     
  3. Mendapatkan klien pertama dari menulis
     
  4. Menerbitkan buku yang menghasilkan cuan dan menarik di pasaran 
Sebelum membahasa lebih lanjut, mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan narasumbernya. Kali ini team bisnis muda mendatangkan Kak Tendi Murti, Founder of Kelas Menulis Online (KMO).

Baca Juga: Pengin dapat Penghasilan Tambahan? 8 Ide Usaha yang Bisa Dicoba Ibu Rumah Tangga
 
 
Mendapatkan Cuan adalah salah satu alasan menggiurkan untuk menulis. Menghasilkan miliaran rupiah dari menulis merupakan salah satu keberhasilan yang banyak diperoleh penulis-penulis KBM. Aplikasi menulis yang digawangi Kak Tendi ini merupakan aplikasi menulis online terbesar di Indonesia.
 
KBM merupakan bentuk nyata transformasi di dunia kepenulisan. Pada jaman dahulu, penulis membutuhkan waktu minimal enam bulan untuk mendengarkan kabar bagaimana tulisannya di terima atau tidak di sebuah media. Namun, saat ini hanya dengan hitungan detik kita bisa mempublish hasil karya dengan mudahnya.
 

Menentukan Genre Menulis yang Cocok

Jika menginginkan Cuan melalui tulisan, maka kita harus paham dengan pangsa pasar yang ada. Seperti yang dicontohkan Kak Tendi, di KBM ini mayoritas penulis dan pembaca terdiri 80% perempuan.


Maka, tulisan-tulisannya yang paling diminati oleh pembaca adalah jenis cerita-cerita rumah tangga semacam sinetron Indosiar.

Namun, jika penulis ingin tetap idealis, tentu hal itu tetap bisa dilakukan. Semua itu dikembalikan ke penulis masing-masing. Karena menulis ini bukan hanya tentang Cuan, maka kebaikannya akan sampai ke semua orang.

 

Tantangan dan Strategi Kreatif 

Bukan hanya dalam bidang teknologi kita penulis juga harus kreatif, inovatif dan adaptif. Belajar dari kegagalan Nokia, yang terlalu fokus pada inovasi dan lupa untuk beradaptasi dengan perkembangan dan pasar yang ada, akibatnya menemukan kegagalan.
 
Belajar juga dari kegagalan Kodak yang takut dengan penemuannya sendiri dan akhirnya tertinggal dan menemui kebangkrutan.

Padahal Kodak sendiri penemu kamera digital tetapi karena ia tetap fokus pada kamera film dan seolah-olah enggan melakukan lompatan baru, akhirnya menemui akhir seperti sekarang ini.
 
Maka dari itu, sebagai penulis kita harus bisa adaptasi. Jika saat ini orang-orang lebih suka membaca buku digital dari pada buku fisik, kenapa tidak? Benar, buku fisik dan buku digital ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Namun, sebagai penulis kita harus merangkul perubahan yang ada, untuk mencapai target pembaca yang lebih luas. Misalnya mempublikasikan karya kita di media-media digital seperti Bisnismuda, KBM atau media-media lain yang serupa.
  
Salah satu kekurangan dari media digital ini adalah karya mudah diplagiat. Akan tetapi, di KBM khususnya sudah ada sistem perlindungan karya sehingga tulisan di sana tidak bisa di copy pasta, screenshot dan divideokan. Jadi, insyaallah aman.
 
Selain itu, kita sebagai penulis harus terus belajar, mengikuti perkembangan teknologi dan mengikuti tren-tren literasi. Melalui berbagai acara seminar, webinar dan workshop, kita bisa menambah wawasan dan relasi.