Gempa Megathrust Mengintai: 5 Trik Cerdas Mengelola Keuangan Sebelum Bencana

Inilah 5 trik cerdas mengelola keuangan sebelum gempa megathrust. (Sumber: Pexels)

Like

Ancaman gempa megathrust selalu mengintai, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Bencana alam ini tidak hanya berdampak pada fisik, namun juga pada kondisi keuangan. 

 

5 Cara Mengantisipasi Masalah Keuangan Akibat Gempa Megathrust

Untuk meminimalisir dampak negatifnya, persiapan keuangan yang matang menjadi sangat penting. Berikut 5 langkah cerdas yang bisa para Be-emers lakukan:

1. Identifikasi Aset dan Liabilitas

Langkah pertama adalah membuat daftar lengkap aset yang kamu miliki, mulai dari properti, kendaraan, hingga tabungan. Selanjutnya, identifikasi juga seluruh utang yang masih berjalan. 

Dengan memiliki gambaran yang jelas, kamu dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya untuk melindungi aset dan melunasi utang.

 

2. Buat Dana Darurat

Dana darurat adalah penyelamat saat terjadi bencana. Idealnya, dana darurat disiapkan sejumlah dengan biaya hidup 3-6 bulan. 

Simpan dana darurat di tempat yang mudah diakses dan terpisah dari tabungan lainnya. Hindari menanamkan dana darurat pada investasi berisiko tinggi.

 

3. Asuransi yang Komprehensif

Periksa kembali polis asuransi kamu. Pastikan perlindungan yang diberikan mencakup risiko gempa bumi, kebakaran, dan bencana alam lainnya. 

Baca Juga: Jelang COP26, Penurunan Gas Rumah Kaca Jadi Fokus Target Net Zero


Selain asuransi properti, pertimbangkan juga asuransi kesehatan yang komprehensif untuk mengantisipasi biaya pengobatan setelah bencana.

 

4. Dokumentasikan Dokumen Penting

Simpan salinan dokumen penting seperti akta kelahiran, KTP, sertifikat tanah, dan polis asuransi di tempat yang aman, baik dalam bentuk fisik maupun digital. 

Simpan salinan digital di cloud storage atau berikan kepada orang yang terpercaya.

 

5. Rencanakan Ulang Keuangan

Setelah bencana, kondisi keuangan mungkin berubah. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan ulang keuangan. 

Buat anggaran baru yang disesuaikan dengan kondisi pasca bencana dan prioritaskan pembayaran utang yang mendesak.