WORO & The Night Owls, Rising Star Musik Indie Indonesia

Woro, Bintang Baru Musik Indie (sumber: Dok. Sheila Nasution)

Woro, Bintang Baru Musik Indie (sumber: Dok. Sheila Nasution)

Like

WORO & The Night Owls adalah proyek musik solo penyanyi dan penulis lagu bernama Woro, yang dibantu oleh beberapa musisi pendukung. Selain bernyanyi dan menciptakan seluruh lagu, ia pun juga memainkan sejumlah alat musik dalam proyek solo ini.

Yuk, kenalan dengan WORO & The Night Owls.
 

1. Bukan Pemain Baru

Sebenarnya, kiprah WORO & The Night Owls di dunia musik indie sudah cukup lama, yaitu sejak tahun 2010. Awalnya, proyek yang dikerjakan musisi independen ini bernama WORO & The Konco-Konco.

Namun, karena tidak berjalan sesuai harapan, ia pun memilih untuk vakum sementara. Hingga di tahun 2015, ia memutuskan untuk kembali bermusik.

Ia pun mengganti nama proyek solonya menjadi menjadi WORO & The Night Owls dan menelurkan mini album Innervision di tahun 2017. Pada 20 Maret 2020 lalu, WORO &The Night Owls kembali menggebrak dunia musik dengan album penuh perdananya, berjudul Don’t Let This World Make Us Bitter.

Album berbentuk CD dan digital ini berisi 12 lagu yang didistribusikan oleh Demajors. Saat ini, lagunya sudah dapat didengarkan melalui aplikasi Spotify, iTunes, Deezer, Apple Music, Amazon, di seluruh dunia. Sementara itu, video klip single keduanya, There Will Never Be An Us akan tayang pada 20 Agustus 2020 di kanal Youtube. 

 

2. Menggunakan Nama WORO & The Night Owls

Woro memilih menggunakan nama WORO & The Night Owls, karena menurutnya, sosok burung hantu merupakan hewan malam yang memiliki keistimewaan karakteristik serta keunikan tersendiri. Sebagai hewan misterius yang soliter, burung hantu cenderung lebih observan terhadap sekeliling, memiliki indera yang tajam, insting yang kuat, sekaligus daya intelegensi yang tinggi.

Karakteristik ini lah yang menggambarkan nuansa lagu-lagu WORO & The Night Owls yang terkesan misterius dan gloomy. Namun, mayoritas liriknya menyuarakan optimisme berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan dari sekitar.
 

3. Tema dan Musik yang Berbeda

Tema-tema yang diangkat di musiknya adalah tentang fenomena sosial yang dekat dengan pendengarnya, tentang harapan dan mimpi yang harus dikejar, dan tentang perjuangan kaum minoritas melawan ketidakadilan.

Dari segi ambience, sound, dan aliran musik, WORO & The Night Owls merupakan perpaduan antara genre downtempo, soul, chill, dengan sentuhan trip hop. Inspirasi bermusik WORO & The Night Owls datang dari banyak musisi dari berbagai genre musik. Misalnya saja Zero 7, Sia, Corinne Bailey Rae, John Mayer, BadBadNotGood, Honne, FKJ, Coldplay, Tom Misch, The Internet, Skinshape, dan masih banyak yang lain.
 

4. Sempat Menjadi Jurnalis

Bernama asli Woro Hartari Trianti, saat vakum bermusik di tahun 2012, Woro sempat menjadi jurnalis di sebuah media gaya hidup selama 3,5 tahun. Menurutnya, perjalanan menjadi musisi indie tidaklah mudah, tetapi penuh tantangan yang harus dihadapi.

Ia mengaku, lagunya ditolak berkali-kali oleh perusahaan rekaman. Ia juga pernah tidak dibayar saat manggung di sebuah acara.

Woro pun mengurus keperluan bermusiknya sendiri karena memang tidak memiliki manajer. Mulai dari proses rekaman, promosi, hingga mengangkat peralatan manggung, karena tidak memiliki uang membayar kru.

Namun, pelan-pelan publik mengenal lagunya. Ia beberapa kali ikut dalam tur melalui darat di beberapa kota di Jawa dan Bali.
 

5. Terpilih menjadi 100 Besar Indonesian Idol 2014

Tahun 2014, Woro mencoba peruntungan di dunia musik nasional dengan mengikuti audisi Indonesian Idol. Saat tampil, ia dipuji oleh juri Ahmad Dhani dan mendapatkan titanium ticket serta masuk 100 besar.

Dia sempat merasakan karantina bersama penyanyi-penyanyi lain dari seluruh Indonesia. Meski tidak lolos di babak berikutnya, ajang inilah yang memantik semangatnya untuk terus fokus di dunia musik.