Akhir-akhir ini, perkembangan di dunia digital terus bertambah dengan kehadiran teknologi AI yang semakin canggih. Salah satunya adalah ChatGPT. ChatGPT adalah bagian dari teknologi AI yang dikembangkan oleh OpenAI.
Versi pertama dari model GPT (
Generative Pre-trained Transformer) dirilis pada 2018, dan sejak itu terus berkembang. Saat ini mode terbaru GPT-4 telah dirilis pada tahun 2023.
Namun, Chat GPT tentu tidak "diciptakan" seperti manusia, melainkan dilatih menggunakan data besar dan algoritma canggih untuk memahami dan menghasilkan bahasa.
Keberadaannya adalah hasil dari kerja keras banyak orang yang terus menyempurnakan teknologi AI yang satu ini.
Lantas, bagaimana jika seseorang menulis terlalu mengandalkan ChatGPT ini? Sebenarnya ChatGPT lebih cocok jika dilihat sebagai alat atau mitra yang melengkapi, bukan menggantikan.
Baca Juga: Ketergantungan AI (Artificial Intellegence) dalam Menulis, Tips Biar Hasilnya Keliatan Otentik!
Kelemahan ChatGPT dalam Penulisan Kreatif
Bagaimana pun juga, Chat GPT dibuat sebagai tool atau alat untuk membantu manusia. Itu sebabnya dalam hal penulisan kreatif, ada beberapa kelemahan dari ChatGPT ini, antara lain:
Kurangnya Contextual Understanding
ChatGPT bisa salah memahami nuansa emosi, budaya, atau konteks tertentu, terutama dalam situasi yang sangat kompleks atau personal.
Tidak Bisa Menggantikan Kreativitas Asli
Bagaimanapun juga, sebuah alat yang mengandalkan data dan pola yang sudah ada. Tentu akan sulit menciptakan sesuatu yang benar-benar inovatif atau unik seperti yang bisa dilakukan manusia.
Terbatas dalam Pengalaman Nyata
ChatGPT tentu saja tidak punya pengalaman pribadi, jadi tidak bisa menggambarkan emosi atau situasi dari sudut pandang pengalaman hidup seorang manusia.
Risiko Informasi Tidak Akurat
ChatGPT bisa salah menyampaikan fakta atau memberikan informasi yang ketinggalan zaman. Untuk itu sangat penting untuk memverifikasi ulang data yang diberikan oleh ChatGPT.
Tidak Bisa Menggantikan Koneksi Manusia
Karena merupakan alat bantu, ChatGPT sudah pasti tidak bisa memberikan empati atau pemahaman mendalam seperti yang bisa diberikan oleh manusia dalam hubungan atau diskusi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.