6 Alasan Mengapa Perempuan Lebih Gampang Kena Insomnia

Berdasarkan study, wanita ternyata lebih rentan terkena kondisi gangguan tidur atau insomnia (Sumber gambar: Canva)

Berdasarkan study, wanita ternyata lebih rentan terkena kondisi gangguan tidur atau insomnia (Sumber gambar: Canva)


Insomnia atau yang biasa dikenal dengan gangguan tidur merupakan kondisi ketika seseorang merasa kesulitan untuk tidur dengan nyenyak di malam hari. Gangguan tidur ini bisa memberikan dampak yang tidak baik untuk tubuh. 

Bayangkan jika di malam hari kita tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan berkualitas, tentu pada keesokan harinya tubuh akan gampang terasa lelah, lesu, mood berantakan dan sulit fokus ketika mengerjakan sesuatu. 

Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, bukan hanya kesehatan fisik saja yang akan terganggu, namun kesehatan mental kamu juga bisa terganggu lho. 

Penyebab gangguan tidur ini sangat beragam dan bisa dialami oleh siapa saja, namun berdasarkan studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ternyata kaum perempuan dilaporkan lebih rentan terkena kondisi insomnia lho. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Insomnia Karena Stres


Penyebab Perempuan Lebih Rentan Mengalami Insomnia

Berikut 6 alasan yang menjadi penyebab perempuan mengalami insomnia yang dilansir dari berbagai sumber. 

1. Tingkat Stres yang Tinggi 

Faktor stres menjadi alasan pertama kaum perempuan mudah mengalami kondisi insomnia. Ketika aktivitas harian mereka penuh dengan tekanan maka biasanya kaum perempuan ini akan memasuki masa 'overthinking' di malam hari sehingga menyulitkan mereka untuk beristirahat dengan baik.


Selain itu kebiasaan overthinking juga bisa meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. 
 

2. Di Bawah Pengaruh Obat-Obatan 

Alasan kedua kaum perempuan rentan mengalami kondisi insomnia yakni ketika mereka sedang dalam masa pengobatan yang menggunakan beberapa jenis obat seperti obat tekanan darah, obat antidepresan yang memiliki efek samping yang bisa mengganggu jam tidur penggunanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu bisa mencoba untuk mengatur waktu minum obat yang tentunya sesuai dengan petunjuk dari dokter ya. 
 

Mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkafein serta berhenti merorok merupakan salah satu cara mengurangi risiko insomnia/Canva

Mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkafein serta berhenti merorok merupakan salah satu cara mengurangi risiko insomnia/Canva


3. Kebiasaan Konsumsi Kafein dan Nikotin 

Alasan ketiga kaum perempuan mudah terkena insomnia yakni dari gaya hidup yang membiasakan mereka mengonsumsi makanan atau minuman berkafein seperti kopi, teh, cokelat bahkan kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko insomnia.

Seperti yang kita ketahui kafein merupakan stimulan yang bisa meningkatkan kewaspadaan karena bisa menghalangi produksi hormon adenosin atau hormon yang menimbulkan rasa ngantuk.

Zat Nikotin pada rokok juga memiliki peran yang serupa karena bisa merangsang sistem saraf dan detak jantung yang berefek seseorang akan akan merasa terus terjaga. 
 

4. Wanita dan Siklus Menstruasinya 

Hormon menstruasi pada wanita juga menjadi alasan mengapa kaum hawa ini mudah mengalami kondisi insomnia. Rasa tidak nyaman fisik ketika menstruasi akan mengurangi durasi perempuan untuk bisa tidur dengan nyenyak.

Faktor lainnya yakni pada gangguan disforik pramenstruasi (PMDD) sering dihubungkan dengan penurunan respons terkait hormon melatonin atau hormon tidur sehingga waktu tidur bagi perempuan di masa menstruasi akan lebih sedikit. 
 

5. Kehamilan di Trimester Ketiga 

Bagi perempuan yang sedang mengandung dan memasuki trimester ketiga biasanya akan sering mengalami kondisi insomnia. Faktor gerakan bayi, refluks asam dan intensitas buang air kecil yang lebih sering tentunya akan mengganggu jam tidur ibu hamil.

Selain itu bagi ibu hamil juga banyak yang mengalami sindrom kaki gelisah (RLS) yang membuat mereka merasa tidak nyaman ketika beristirahat di malam hari. 
 

6. Memasuki Masa Perimenopause dan Menopause 

Pada perempuan yang berusia menjelang kepala empat dan memasuki masa perimenopause biasanya gejala insomnia akan lebih sering dialami oleh mereka.

Pada masa perimenopause biasanya akan muncul kondisi hot flashes atau kondisi tubuh merasa panas dan berkeringat di malam hari. Selain itu hormon yang mengatur rasa kantuk pun ikut melemah ketika memasuki masa menopause. 
 

Dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat serta mengatur jadwal kegiatan harian bisa membantu kamu untuk memiliki waktu istirahat yang lebih berkualitas/Canva

Dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat serta mengatur jadwal kegiatan harian bisa membantu kamu untuk memiliki waktu istirahat yang lebih berkualitas/Canva