Likes
Pelajaran Hidup dari Drama The Tale of Lady Ok
Meski baru merilis 7 episode sejak penayangan perdananya, The Tale of Lady Ok membawa banyak pelajaran hidup. Berikut adalah pelajaran hidup dari Drama The Tale of Lady Ok:
1. Orang Berkuasa Seharusnya Bisa Lebih Bijak Menggunakan Kekuasaanya
Hukum seharusnya digunakan untuk melindungi orang yang lemah. Begitu pun dengan orang yang berkuasa, seharusnya lebih bijak dalam menggunakan kekuasaanya. Sayangnya, dalam drama ini digambarkan bahwa pada zaman kerajaan dulu banyak bangsawan yang bertindak semena-mena terhadap budaknya. Sayangnya, praktek ini terkadang masih bisa kita jumpai dibeberapa hal. Pihak yang berkuasa menyalahgunakan kekuasaanya untuk kepentingan pribadi.
2. Semua Orang Berhak untuk Mendapat Pendidikan yang Layak
Diceritakan bahwa Goo-Deok (Lim Ji-Yeon) adalah seorang budak yang pandai. Ia bahkan mengerjakan karya tulis (novel) yang kemudian diakui oleh tuannya. Di zaman itu, kebiasaan membaca dan menulis terutama huruf mandarin tidak diperkenankan kepada budak.
Kegiatan belajar dan mengajar hanya ditujukan oleh bangsawan. Namun, dengan keterbatasan yang ada Goo-Deok tetap belajar dan jadi bukti bahwa semua kalangan mesti mendapat pendidikan yang layak.
3. Isu Patriarki dan Pentingnya jadi Perempuan Berdaya
Di zaman Joseon kala itu, perempuan belum dapat memiliki kedudukan yang tinggi. Mereka mesti mengabdi kepada suami. Goo-Deok yang bercita-cita menjadi seorang advokat hukum mesti melawan ketidaksetaraan ini.Apalagi, ketika suaminya ternyata diketahui adalah seorang yang menyimpang dan dituduh melakukan pengkhianat. Tentunya, ini jadi kisah pelik dan cobaan mendalam bagi Goo-Deok.
Baca Juga: 4 Pelajaran Hidup dari Drama Light Shop, Perjuangan di Ambang Kematian
4. Semua Memiliki Hak Hidup dan Merasa Aman
Budak di zaman itu diperlakukan barang dan semena-mena. Bahkan dalam salah satu scenenya, Goo-Deok mengatakan bahwa ia ingin mati karena usia tua. Bukan karena disiksa atau kehilangan tangan dan kakinya. Praktek membunuh orang atau memukuli bahkan memotong anggota tubuh budak, memang marak dilakukan oleh pemilik yang semena-mena waktu itu.
5. Pentingnya Menjadi Istri dan Menantu yang Berbakti
Karena lekat dengan unsur sejarah dan tradisi, Goo-Deok atau Ok Tae-Young digambarkan sebagai istri dan menantu yang berbakti. Nilai ini penting untuk dibawa di kehidupan masa kini.Eits, bukan cuma itu aja, menantu yang berbakti tidak lepas dari mertua yang juga pengertian kepada menantunya. Hal ini, diceritakan ketika ayah mertuanya yang merupakan seorang hakim yang bijaksana.
Goo-Deok diminta untuk meninggalkan putranya karena diketahui sebagai pemimpin organisasi yang menyimpang. Meski demikian, Goo-Deok tetap menghormati sang suami dan tidak menceraikannya.
Ia juga tetap melayani keluarganya dengan hati yang tulus. Bahkan ketika adik iparnya Kim Jae-Won (Do-Gyum) mengikuti ujian negara, Goo Deok tidak henti untuk membimbingnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.