Penyebab Keuangan Buruk dan Kesalahan Berinvestasi di 2024, Jangan Dicontoh ya!

Pencatatan Keuangan (Sumber Gambar: Pexels.com)

Pencatatan Keuangan (Sumber Gambar: Pexels.com)

Like

Tahun 2024, aku menyadari banyak sekali pengelolaan keuanganku yang kacau. Aku berharap pada tahun yang baru ini aku bisa memperbaiki kesalahan tersebut.

Dalam tulisan ini, aku ingin sedikit berbagi pengalaman apa saja yang telah aku alami dan pelajaran yang bisa diambil.

Aku sadar mungkin ini akan terlihat biasa saja bahkan seperti orang bodoh. Akan tetapi, menurutku pengalaman ini menjadi yang berkesan bagiku.

Jadi, apabila teman-teman punya saran dan masukan aku sangat menghargainya.


Penyebab Keuangan Buruk Selama 2024 yang Wajib Dihindari

Berikut adalah beberapa penyebab keuangan buruk selama 2024 yang wajib kamu hindari agar keuanganmu lebih baik di 2025:

1. Pencatatan Pengeluaran dan Pemasukan yang Kacau

Paruh awal 2024, aku masih mencatat apa saja yang aku belanjakan dan yang aku dapatkan. Bahkan, sempat aku buat menjadi sebuah lembaran yang cukup detil.

Namun, semuanya kacau karena menurutku pola yang aku buat sama saja tiap bulannya dan aku merasa catatan itu tidak berguna lagi.


Ternyata, setelah tidak aku catat lagi, pengeluaran cukup membengkak dan akhirnya secara umum pengeluaranku menjadi kacau.

Sekarang aku mulai pencatatan lagi dengan bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah untuk aku mengisinya.

Meskipun aku tidak yakin juga akan konsisten melakukannya. Setidaknya aku ingin mencobanya lagi dan semoga bisa konsisten ke depannya.


2. Tidak Melakukan Klasifikasi Barang Prioritas dan Penting

Sebenarnya ini masih terkait dengan yang sebelumnya karena kita bisa tahu apa saja yang prioritas dan penting dari catatan masa lalu kita.

Akibat, tidak menggunakan dan menuliskan catatan yang baik aku sendiri agak susah menentukan bagaimana aku membuat barang prioritas. Mungkin dalam benak sudah ada tapi waktu didaftar seolah-olah kosong.

Sebenarnya ini juga terkait dengan fenomena fomo (fear of missing out). Sebenarnya bukan barang yang mahal dan sampai menguras kantong.

Akan tetapi, setelah membelinya aku merasa menyesal dan seharusnya bisa aku gunakan buat yang lebih berguna. Namun, ini menjadi pelajaran buatku untuk tidak gampang fomo lagi.