Serba serbi Imlek_freepik.com
Like
Imlek itu mirip seperti Lebaran, semua warga Chinese yang berada di luar daerah (China) maupun di luar negeri, pulang mudik semua untuk berkumpul dengan keluarga besar merayakan Imlek. Bagi mereka Imlek merupakan suatu tradisi kuat yang digelar oleh etnis Tionghoa. Tradisi itu memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam . Tradisi yang sangat kental misalnya tradisi bakar uang arwah dan dewa yang dikenal dengan nama Jinzhi.
Tradisi yang biasanya dilakukan pada saat Imlek adalah pertunjukkan barongsai, penyajian kue keranjang, pembagian angpao dan kegiatan lainnya. Namun tradisi itu juga diwarnai dengan pantangan-pantangan yang harus dihindari .
Contoh larangan atau pantangan itu adalah makan bubur, tidak diperbolehkan makan bubur waktu sarapan, mengatakan kata negatif, keramas, mencuci pakaian, menyapu , memakai barang tajam, memakai baju hitam putih, , memecahkan barang, tidak boleh memakai pakaian warna hitam dan putih pada hari Imlek. Semua larangan itu pastinya ada maksudnya. Contohnya keramas pada hari pertama Imlek dianggap bisa mengusir keberuntungan dan membawa sial sepanjang tahun. Meskipun hal ini suatu mitos tetapi banyak yang mempercayainya sehingga orang menghindari keramas pada hari Imlek.
Semua warga yang merayakan Imlek sudah menyiapkan diri untuk bersih-bersih rumah sebelum hari H, juga menyiapkan diri untuk memasak. Memasak bukan hanya untuk dimakan bersama seluruh keluarga saja tapi juga untuk sembahyang. Ada yang memiliki altar leluhur misalnya almarhum ayah, ibu, kakek, nenek yang meninggal . Makanan serta buah-buahan dipersiapkan di atas altar untuk berdoa kepada leluhurnya. Biasanya diadakan sehari sebelum hari H.
Ornamen dan hiasan Imlek juga menghiasi rumah, toko-toko dan pasar dengan lentera atau lampion dengan gambar naga yang terbuat dari kertas merah untuk memeriahkan.
Filosofi dan makna dari tradisi Imlek
Pai: Dalam bersalaman antar sesama, kita perlu mengetahui posisi usia, siapa yang lebih muda dan siapa yang lebih tua. Bagi yang lebih muda, perlu memberikan “pai” (tangan kanan dibungkus , tangan kiri diletakkan di atasnya, jempol disatukan), cukup dilakukan di depan dada, untuk pai kepada yang tua angkat di depan hidung, sedangkan pai kepada Tuhan diatas kepala .
Makna dan simbol dari 8 jari yang saling bertaut itu adalah 8 jalan kebajikan yang perlu dilakukan. Ke delapan kebajikan itu adalah berbakti, rendah hati, setiap, dapat dipercaya, susila, bijaksana, hati bersih dan tau malu.
Ajarannya dari Konghucu agar selalu memperbaiki diri terus menerus dengan cara membina diri, meluruskan hati, memantapkan hati, mencari dan mendapatkan pengetahuan, meneliti setiap peristiwa. Jadi seseorang dapat bertumbuh secara sosial dimulai dari pembinaan dirinya dulu hingga matang.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.