Be-emers, enggak ada yang instan untuk membangun citra positif. Ada beberapa langkah salah satunyamelalui
personal branding.
Melalui personal branding, kita membentuk diri untuk dikenal sebagai apa. Tentunya perlu upaya sehingga bisa dikenal sebagai pribadi dengan ciri tersebut.
Pengertian Personal Branding
Personal branding dapat diartikan sebagai proses pembentukan persepsi orang lain terhadap diri-sendiri seseorang.
Personal branding dibentuk agar diri-sendiri tersebut ingin dipandang sebagai brand atau karakter tertentu oleh orang lain.
Misalnya ingin dipandang sebagai orang yang jujur, bertanggung jawab, amanah, atau gabungan dari semuanya.
Baca Juga: 5 Langkah Membangun Personal Branding untuk Karyawan, Yuk Terapkan!
3 Cara Membangun Personal Branding Karyawan
Personal branding ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun di sini antara lain dilakukan dengan cara menyeimbangkan antara kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual
1. Menguasai Kecerdasan Emosional
Emosi adalah hal wajar yang dimiliki oleh setiap orang. Emosi itu sendiri tidak hanya berupa sedih atau marah, namun termasuk di dalamnya adalah senang.
Menurut laman esqtraining.com karyawan yang menguasai kecerdasan emosional akan memiliki beberapa kelebihan:
Pertama, tidak mudah tersinggung dan terluka. Karyawan yang mampu menguasai kecerdasan emosional tidak akan menuruti emosi yang berlebihan, apalagi jenis emosi yang berupa marah atau sedih.
Hal ini karena akan berdampak kurang baik dan justru bisa menimbulkan berbagai masalah. Seperti sikap mudah tersinggung, terluka, dan tidak tenang batinnya.
Selain itu, hal yang sama juga akan dirasakan oleh orang lain yang menjadi rekan karyawan tersebut. Yaitu orang lain mungkin akan menjadi tersinggung dan terluka karena ketidakmampuan karyawan tersebut mengelola emosinya.
Kedua, tenang dan selalu berpikir sebelum bertindak. Karyawan yang mampu mengendalikan emosi dengan baik dan membiasakan diri untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, juga akan membuat ia menjadi lebih bijaksana.
Mampu menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Karyawan yang mampu mengendalikan emosi juga berarti membuatnya menjadi lebih tenang dan mudah mengendalikan diri.
Ini sangat bermanfaat ketika menghadapi masalah, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan lebih baik.
Ketiga, mampu berkomunikasi lebih baik. Mulutmu adalah harimaumu. Karyawan yang tidak mampu mengendalikan mulut atau kata-kata akan berakibat fatal.
Oleh karena itu disarankan agar karyawan mampu mengendalikan emosi dan pikiran dengan lebih baik, sehingga kata-katanya juga akan lebih baik.
Kata-kata yang lebih baik juga akan mendorong berkomunikasi yang lebih baik lagi dengan orang lain.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.