Be-emers, sudahkah kamu mendengar kabar adanya penundaan pengangkatan CPNS. Kira-kira bagaimana dampaknya?
Akibat penundaan ini tidak hanya merugikan individu yang telah lolos tetapi juga mengganggu layanan publik akibat kekosongan posisi yang seharusnya sudah terisi.
Meskipun kebijakan penundaan ini menjadi sorotan dan menuai beragam protes, kebijakan yang telah ditentukan tetap berjalan sesuai keputusan.
Pada akhirnya, masyarakat terutama CPNS yang lolos seleksi harus menerima keputusan dan menghadapi problematika akibat penundaan itu sendiri.
Dampak Penundaan Pengangkatan CPNS
Berikut adalah dampak penundaan pengangkatan CPNS dalam berbagai sektor:
1. Pengangguran Semu
Fenomena penundaan pengangkatan CPNS mengakibatkan pengangguran semu. Kondisi dimana seseorang yang sebenarnya tercatat telah bekerja tetapi belum bisa bekerja karena adanya faktor administrasi atau kebijakan.
Hal ini terjadi, terutama bagi mereka yang sebelumnya telah bekerja tetapi kemudian berhenti atau mengundurkan diri karena merasa sudah diterima menjadi PNS.
2. Ketidakstabilan Finansial
ASN yang seharusnya telah bekerja dan menerima gaji bulanan, kini justru menjadi pengangguran semu yang harus segera mendapatkan pekerjaan selagi menunggu kepastian pelantikan.
Karena banyak yang merencanakan dan mengandalkan gaji bulanan dari ASN, tetapi ternyata pelantikan ditunda dan akhirnya tidak jadi bekerja dan menjadi penggunaan semu.
3. Dampak terhadap Sektor Lain
Keterlambatan dan penundaan pelantikan ini, tentu saja tidak hanya merugikan CPNS, tetapi juga merugikan pemerintahan itu sendiri serta sektor-sektor lainnya, seperti:
- Sektor pendidikan dan kesehatan: mengalami kekurangan tenaga pendidik dan tenaga medis.
- Perekonomian nasional: menurunnya daya beli calon ASN yang akibat tidak adanya pemasukan karena kini menjadi pengangguran semu.
Strategi Menghadapi Penundaan Pengangkatan CPNS
Mungkin Be-emers memiliki saudara, teman atau kamu adalah calon ASN yang terdampak. Berikut beberapa ide untuk mengatasi dampak negatif dari keterlambatan ini:
1. Mencari Pekerjaan Sementara
Memang benar, mencari pekerjaan tidak mudah, akan tetapi kita tidak boleh menyerah. Maka dari itu, hal yang memungkinkan adalah bekerja freelance karena sifatnya yang fleksibel.
Kamu calon ASN yang terdampak dapat mencari pekerjaan freelance melalui platform seperti Upwork, Fiverr, atau Sribulancer.
Jika tidak kamu bisa mencoba menjadi guru privat baik offline ataupun online, admin media sosial, content creator, atau desainer grafis.
2. Mengembangkan Keterampilan dan Pendidikan
Jika memungkinkan dan memiliki modal, kamu bisa mengisi waktu menunggu dengan upgrade skill melalui berbagai kursus, seminar, ikut kelas dan lain lain.
3. Memulai Usaha Kecil-kecilan
Jika bekerja freelance tidak memungkinkan atau tidak memungkinkan juga mengikuti upgrade skill melalui pelatihan, kamu bisa mencoba berwirausaha.
Baik dengan berjualan offline atau online, baik berjualan sendiri atau menjadi reseller.
Bagi kamu yang memiliki keahlian khusus bisa mencoba menekuni hobi dan bakat seperti jasa desain grafis, bidang kepenulisan, fotografer dan lain sebagainya.
4. Mengelola Keuangan dengan Bijak
Fenomena ini tentu saja mengganggu stabilitas keuangan individu terdampak. Pengelolaan keuangan menjadi hal yang sangat penting. Beberapa langkah dadurat yang bisa dilakukan sebagai langkah keamanan keuangan adalah sebagai berikut:
- Membuat anggaran keuangan dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
- Menggunakan tabungan secara bijak, terutama untuk kebutuhan pokok.
- Mencari sumber pendapatan pasif, seperti investasi kecil atau menyewakan aset yang dimiliki.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.