Belum Genap 40 Tahun, Milenial Ini Masuk Daftar 100 Miliarder Dunia versi Forbes

RIchman - Canva

RIchman - Canva

Like

Sejauh mana sih tolok ukur “kaya” versi kamu? Sejauh ini, anak muda, terutama generasi milenial justru lebih dikenal sebagai generasi yang konsumtif.

Berdasarkan riset Provetic, yang dikutip dari Bisnis, generasi milenial justru cenderung menabung buat hal-hal yang bersifat konsumtif. Misalnya beli tiket konser, travelling, bahkan belanja barang dengan brand fashion ternama.

Hal itu juga terbukti dari penelitian berjudul Perilaku Konsumtif Generasi Y untuk Produk Fashion, yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Surabaya, dimana sebanyak 45 persen responden yang merupakan generasi Y atau milenial membeli produk dari brand fashion ternama hanya untuk kesenangan belaka.

Di sisi lain, ada sejumlah milenial yang justru sukses sebagai pengusaha di kancah internasional. Bahkan, di usia yang belum genap 40 tahun, mereka berhasil masuk dalam daftar 100 miliarder dunia versi majalah Forbes lho!
 

Mark Zuckerberg

Lahir tahun 1984 di New York, Amerika Serikat, Mark Zuckerberg dikenal sebagai pencipta jaringan media sosial terbesar di dunia: Facebook. Di tahun 2003, saat masih kuliah di Universitas Harvard, Mark diketahui sudah mulai menciptakan sistem jejaring sosial bernama Facemash untuk teman-teman di kelasnya.

Nah, hal itu lah yang jadi cikal bakal Facebook. Setelah sistem jejaring sosialnya mulai berkembang ke kampus lain, bersama kawannya yang bernama Dustin Moskovitz, Mark memutuskan untuk pindah ke Palo Alto, California untuk fokus mengembangkan Facebook.


Hingga di tahun 2010, Facebook berhasil memiliki 500 juta pengguna di seluruh dunia. Bahkan, dari data Statista, pengguna Facebook di Indonesia jadi yang terbanyak keempat di dunia pada Juni 2019.

 

Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, dan teman-temannya di Harvard University - Image: Facebook Dustin Moskovitz

Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, dan teman-temannya di Harvard University -
Image: Facebook Dustin Moskovitz



Enggak puas sampai di situ, kini Facebook bukan hanya menjadi jejaring media sosial saja. Facebook sudah merambah ke berbagai lini seperti e-commerce, komunitas, hingga periklanan. Bahkan, kini Facebook juga memiliki anak usaha yang juga banyak digunakan di dunia, yakni Instagram dan WhatsApp.

Dengan kegigihan dan konsistensinya dalam mengembangkan situs jejaring sosial Facebook, hingga kini Mark Zuckerberg tercatat memiliki kekayaan bersih (net worth) hingga US$99,4 miliar. Dari laman Forbes Real Time Billionaires, hingga 24 Agustus 2020, kekayaan Mark telah bertambah 1,35 persen atau setara US$1,3 miliar.

Alhasil, Mark pun berhasil menempati posisi keempat sebagai orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes. Angka tersebut juga membuat posisi Mark lebih unggul dari Elon Musk dan Warren Buffet.

 

Dustin Moskovitz

Pernah menjadi bagian dari perjalanan Facebook, Dustin Moskovitz kini menjabat sebagai Co-Founder Asana, perusahaan teknologi “team-based work management” asal Amerika. Enggak cuma itu, ia juga mendirikan yayasan filantropi Good Ventures bersama istrinya sejak tahun 2011.

 

Mark Moskovitz - Image: Pinterest

Mark Moskovitz - Image: Pinterest



Di tahun 2008, Dustin bersama Engineering Manager Facebook saat itu, yakni Justin Rosenstein, memutuskan untuk meninggalkan media sosial yang sudah ia bangun bersama Mark sejak dibangku kuliah tersebut. Meski begitu, dari laman Facebook, pria kelahiran 22 Mei 1984 itu tercatat masih memegang 6 persen saham Facebook senilai US$3 miliar.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, kini Dustin menempati posisi ke-98 sebagai miliarder dunia dengan total kekayaan bersih mencapai US$16,5 miliar. Bahkan, di tahun 2010, Dustin Moskovitz juga berhasil masuk dalam daftar Forbes 400 sebagai the youngest billionaires.

Perjalanan kesuksesan Mark dan Dustin, duo sekawan pendiri Facebook, memang enggak dijalani dalam waktu yang singkat. Namun, mereka bisa memanfaatkan masa mudanya dengan konsisten menjalani apa yang mereka suka dan fokus melihat peluang.

Dikutip dari laman Bisnis, sebenarnya enggak ada formula sempurna untuk jadi miliarder lho. Namun, pola pikir untuk tetap kreatif, naluri, dan kerja keras bisa menempatkan kamu ke jalan menuju kesuksesan, kekayaan, dan (mungkin) kebahagiaan.