Mengapa Literasi Keuangan Penting untuk Perempuan?

Alasan literasi keuangan untuk perempuan penting (Foto Freepik.com)

Alasan literasi keuangan untuk perempuan penting (Foto Freepik.com)


Pendidikan di Indonesia itu ternyata minim dengan pengetahuan tentang keuangan sejak kecil. Meskipun sejak kecil diberikan pengetahuan tentang menabung, hal itu tak cukup sekedar menabung saja karena investasi itu berbagai macam variasinya.

Literasi keuangan bagi perempuan artinya kemampuan untuk memahami, mengelola, dan merencanakan keuangan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.  

Hal ini mencakup pengetahuan tentang cara mengatur anggaran, memahami produk keuangan seperti investasi, asuransi, secara memanfaatkan pinjaman dengan bijak.

Dari survei yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2024,  indeks literasi keuangan perempuan mencapai 66,75 persen, sementara untuk laki-laki mencapai 64,14 persen.

Diharapkan literasi keuangan mencapai 100%  Literasi keuangan bagi perempuan dapat dilakukan melalui edukasi, program terstruktur, pengembangan kurikulum literasi keuangan di sekolah dan pelatihan khusus bagi perempuan.  


Dengan pemanfaatan teknologi digital diharapkan semua perempuan dapat terjangkau literasi keuangan.


Mengapa Literasi Keuangan Penting untuk Perempuan?

Seorang perempuan yang punya peran penting dalam keluarga, juga peran dalam mengelola anggaran keuangan keluarga harus mampu menguasai tentang keuangan.  

Oleh karena itu sebelum belajar tentang literasi keuangan,  perlu mengetahui manfaat dan pentingnya literasi keuangan.

1. Mampu mengelola uang dalam lingkup keluarga

Sebagai seorang manajer keuangan dalam keluarga, seorang perempuan harus mengetahui dulu semua kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.  

Berapa pemasukan keluarga, dan berapa kebutuhan , apakah kebutuhan itu sesuai dengan pendapatan.  

Buatlah anggaran yang sederhana, seperti kas kecil. Membuat list  pemasukan. Lalu belanja dari belanja kebutuhan primer, listrik, pendidikan anak, sewa kontrak rumah dan kebutuhan pangan.  

Anggaran pemasukan harus balance atau seimbangan dengna pengeluaran, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
 

2. Bijak dalam berbelanja

Seperti yang diuraikan di atas ketika anggaran sudah dibuat, prioritas belanja harus dibuat. Pengeluaran harus sesuai dengan  anggaran dari list prioritas belanja.


3. Melakukan pencatatan pengeluaran

Hal yang penting dalam pengeluaran adalah pencatatan, jangan sampai lupa karena tiba-tiba uang habis tanpa mengetahui untuk belanja apa.

Juga untuk evaluasi apakah belanja terbesar itu memang kebutuhan atau keinginan