Kalau kita bicara soal perubahan iklim, biasanya yang langsung terlintas adalah polusi dari kendaraan, pabrik, atau hutan yang ditebangi habis-habisan. Tapi, pernah enggak
sih kamu kepikiran kalau lahan pertanian juga punya peran penting dalam urusan bumi yang makin panas ini?
Yap, lahan pertanian bukan cuma tempat tumbuhnya padi, jagung, dan sayuran. Ternyata, ia juga bisa jadi “pemain kunci” dalam upaya menahan laju perubahan iklim.
Tapi, pertanyaannya: emang bisa? Yuk, kita kupas bareng!
Lahan Pertanian: Teman atau Lawan Iklim?
Lahan pertanian itu ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, kalau dikelola sembarangan pakai pupuk kimia berlebihan, pembakaran jerami, sampai deforestasi demi ladang baru bisa bikin emisi gas rumah kaca makin melonjak.
Tapi di sisi lain, lahan pertanian juga bisa jadi "penyerap" karbon alias carbon sink. Caranya? Lewat teknik-teknik bertani yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: 5 Peluang Bisnis Pertanian yang Simple dan Bisa Dilakukan di Rumah
Misalnya, pertanian organik, agroforestri, atau menanam tanaman penutup tanah (
cover crops) yang bisa memperbaiki kualitas tanah dan menyimpan karbon lebih lama.
Beberapa Jurus Mitigasi dari Lahan Pertanian
Berikut adalah beberapa jurus mitigasi dari lahan pertanian yang bisa dicoba:
Pertanian Konservasi
Ini adalah sistem bertani yang nggak asal olah tanah. Tujuannya? Biar tanah tetap sehat dan nggak cepat rusak.
Dengan mengurangi pembajakan dan membiarkan sisa tanaman tetap di lahan, karbon bisa “terjebak” di dalam tanah lebih lama.
Penggunaan Pupuk Organik
Daripada mengandalkan pupuk kimia, petani bisa mulai beralih ke kompos atau pupuk kandang. Selain lebih alami, ini juga mengurangi emisi dari proses produksi pupuk buatan yang butuh energi besar.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.