Strategi Cerdas Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Dini

Langkah-langkah Cerdas Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini (Sumber gambar: Freepik)

Langkah-langkah Cerdas Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini (Sumber gambar: Freepik)

Like

Hai, Be-emers! Siapa bilang bahwa perencanaan dana pensiun baru perlu dilakukan di usia empat puluh tahun ke atas?

Nyatanya, semakin cepat seseorang melakukan sebuah perencanaan, semakin banyak meminimalisir ‘beban’ di masa depan.
 

Mengapa Harus Mulai Dari Sekarang?

Menurut teori bunga majemuk yang disebut Einstein, “keajaiban kedelapan di dunia,” dana yang diinvestasikan sejak awal memiliki potensi untuk tumbuh secara eksponensial seiring waktu karena penggabungan keuntungan dari investasi sebelumnya.

Ini berarti bahwa satu juta rupiah yang disimpan pada usia 25 tahun dapat menghasilkan hasil yang lebih besar daripada lima juta rupiah yang disimpan pada usia 40 tahun, jika strategi investasi yang baik diterapkan.

Menurut sebuah penelitian dari National Bureau of Economic Research (NBER), individu yang mulai menabung untuk pensiun di usia 20-an memiliki kemungkinan 80% lebih tinggi untuk mencapai stabilitas keuangan yang signifikan berbeda dengan individu yang baru mulai menabung ketika mereka mencapai usia 40-an.

Baca Juga: Rekening Dapen vs Investasi Mandiri: Mana yang Lebih Aman untuk Pensiun?

 

Strategi Cerdas Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Dini

Berikut adalah strategi cerdas menyiapkan dana pensiun sejak dini yang bisa kamu terapkan:


1. Tentukan Tujuan Pensiunmu Secara Spesifik

Ketika memasuki masa pensiun, apa batas usia pensiun idealmu? Berapakah estimasi biaya hidup yang ingin kamu miliki di saat itu? Untuk perencanaan yang lebih realistis, gunakanlah metode goal-based planning.
 

2. Terapkan Rumus 50/30/20 untuk Mengatur Keuangan

Alokasikan 20 persen dari pendapatan untuk tabungan dan investasi, termasuk dana pensiun. Ini sesuai dengan prinsip yang dikemukakan oleh Elizabeth Warren tentang teori manajemen keuangan modern yang menekankan bahwa pendapatan harus dialokasikan secara proporsional untuk kebutuhan, keinginan, dan menabung atau berinvestasi.
 

3. Optimalkan Produk Investasi Jangka Panjang

Pertimbangkan untuk memulai berinvestasi pada instrumen dana ekuitas, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), atau bahkan pada SBN (Surat Berharga Negara) seri obligasi pensiun yang ditawarkan untuk investasi jangka panjang dengan imbal hasil yang pasti di masa mendatang.
 

4. Automatisasi Setoran Pensiun

Men-setup auto-debit secara bulanan untuk menjamin disiplin dalam menabung. Ini selaras dengan gagasan behavioral finance yang dikemukakan oleh Richard Thaler berkenaan dengan nudging dalam perilaku finansial.


5. Meningkatkan Literasi Finansial

Dalam upaya memperoleh hasil maksimal pada portofolio pensiun, strategi investasi serta pengelolaan risiko yang dimiliki haruslah dikuasai secara mendalam.