7 Tips Membuat Tulisan dengan Metode Storytelling ala Mba Rahayuningsih

Membaca adalah langkah awal menulis storytelling (Sumber: Pexels.com)

Membaca adalah langkah awal menulis storytelling (Sumber: Pexels.com)

Like

Pernah terbawa perasaan saat membaca suatu tulisan? Sampai kita seperti merasakan terlibat di sana. Bahkan tanpa terasa juga air mata menetes atau bibir membuka untuk tertawa. 
 
Itu adalah salah satu kekuatan tulisan dengan melibatkan pembaca. Tulisan tersebut menjadi bernyawa dengan melibatkan emosi pembaca. 

Salah satu teknik agar tulisan bisa bernyawa adalah melalui storytelling. Yakni, gaya kepenulisan yang menggunakan unsur emosional untuk menggugah hati pembaca. Sebuah seni menulis yang melibatkan pembaca seolah indera ikut merasakan. 
 
Di mana tulisan dibuat semenarik mungkin seolah pembaca ikut merasakan apa yang penulis sampaikan. 
Hal tersebut dikupas tuntas oleh Rahayuningsih, Wartawan senior yang saat ini juga sebagai wakil pemimpin redaksi Bisnis Indonesia, pada Senin (16/06/2025) lalu. 
 
Acara yang berlangsung di zoom itu diikuti sekitar 78 peserta dari seluruh Indonesia. Digagas oleh Bisnis Muda Academy dan Pupuk Kaltim dalam acara bertajuk Community Lab, Strategi Membuat Tulisan dengan Metode Storytelling

Baca Juga: Antara Krisis dan Solusi: Pertanian Berkelanjutan sebagai Jawaban atas Degradasi Lahan yang Mengancam
 

7 Tips Membuat Tulisan dengan Metode Storytelling ala Mba Rahayuningsih

 
Berikut rangkuman, tips dan trik membuat tulisan dengan strategi storytelling:


1.Tulis kerangka dan cari data pendukung

Kerangka dalam sebuah tulisan adalah panduan menjaga struktur tulisan tetap terarah. Jadi kerangka akan memandu dalam mengorganisir tulisan dari awal hingga akhir.
 
Selanjutnya adalah penambahan data sebagai bukti penguat tulisan tersebut. Jadi tulisan tidak sekadar asal bunyi. Pilihlah sumber terpercaya dengan mencantumkan sumber pengambilan data tersebut. Memakai bahasa yang mudah dipahami. 

 
Seorang penulis harus sering membaca dan belajar dari berbagai sumber karya. Baik buku, koran, novel maupun bacaan lain.

Dari sana seorang penulis akan meningkat wawasan kepenulisan, hingga berani menampilkan gaya tulisannya sendiri sebagai ciri khas.
 

2.Tentukan target pembaca

Ini dilakukan agar mudah dalam pemilihan kata dalam menulis. Meskipun demikian, sebisa mungkin gunakan bahasa yang mudah dipahami semua lapisan.

Agar tulisan semakin banyak yang membaca dan tidak fokus pada satu lapisan pembaca saja. Boleh memakai istilah tetapi jangan terlalu lebai dan malah membaurkan makna tulisan. 
 

3.Berikan sudut pandang yang menarik

Tulisan adalah sudut pandang dari penulis. Maka dalam setiap tulisan harus mengandung point of view yang menarik. Supaya pembaca juga mendapatkan informasi pembaruan.