Belanda: Negara untuk Belajar Pertanian Terbaik di Dunia


Pertanyaannya kenapa harus ke Belanda?

Belanda sangat kaya akan data. Menurut World Economic Forum, Belanda merupakan negara eksportir di bidang pertanian terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Ukurannya negaranya memang kecil, tapi hasil pertaniannya dahsyat yakni lebih dari 111 miliar dolar Amerika Serikat ekspor hasil pertanian pada 2017, lho!

Belanda adalah bukti bahwa negara dengan keterbatasan lahan bisa memiliki keunggulan dalam bidang teknologi presisi, sistem pemupukan cerdas, dan inovasi berkelanjutan.

Asal tahu saja, tantangan global ke depan mungkin akan lebih pelik bagi generasi kita. Di tahun 2050, populasi dunia diprediksi mencapai 10 miliar.

Jika pengelolaan pertanian masih dilakukan dengan cara lama, manusia diharuskan menebang hutan yang tersisa, mengorbankan ribuan spesies untuk menjadi makanan, dan gagal mencapai target emisi global. Maukah hidup di planet seperti itu?

Baca Juga: Bertani dengan Metode Vertikultur untuk Kemandirian Pangan


Lalu, bagaimana cara anak muda Indonesia untuk berkontribusi? Jawabannya bisa saja datang dari perusahaan bernama Pupuk Kaltim. Perusahaan Pupuk Kaltim bukan cuma produsen pupuk biasa. Tetapi, Pupuk Kaltim juga aktif mendorong regenerasi petani muda, melakukan riset nutrisi tanah, dan menjalin kerja sama dengan startup agriteknologi serta lembaga pendidikan.

Bayangkan jika teknologi canggih dari Wageningen seperti drone pemantau lahan, sensor kelembaban, sistem pemupukan otomatis digunakan sebagai bagian dari jaringan distribusi dan pendekatan lokal Pupuk Kaltim di pelosok Indonesia.

Hasilnya mungkin adalah sebuah ekosistem pertanian yang tak hanya kuat, tetapi juga tangguh menghadapi perubahan iklim dan tantangan pangan global.

Sebenarnya, kerja sama ini bukan sekadar diplomasi dua negara. Tetapi, perjanjian ini adalah kisah tentang masa depan yang akan kita bentuk bersama. Dari ruang riset di Belanda hingga ladang di pelosok desa Indonesia, dari semangat Nadya hingga strategi Pupuk Kaltim, semuanya ikut berperan dalam memajukan pertanian di Indonesia.

Karena masa depan pertanian Indonesia kini bukan cuma tentang teknologi saja, tetapi tentang siapa yang bersedia merawat tanahnya, menggali ilmunya, dan meneruskannya ke generasi selanjutnya.

Dan bisa jadi, Be-emers, kamu lah yang akan jadi bagian dari cerita ini selanjutnya.