
Pemuda memegang bendera merah putih (Sumber gambar: Freepik)
Halo Be-emers, setiap kali bulan Agustus datang, ada perasaan yang sulit dijelaskan. Jalan kampung mulai dihias, tiang bendera dicat lagi, anak-anak latihan lomba.
Meriah, iya. Tapi entah kenapa, di tengah semua keramaian itu, selalu ada momen hening di kepala saya. Bertanya, “Merdeka ini, buat saya, artinya apa?”
Mungkin karena saya sering merasa kita terlalu sibuk merayakan, sampai lupa memikirkan maknanya. Dulu, para pejuang menukar hidup mereka demi satu kata: bebas. Sekarang, kita sudah bebas. Tapi bebas itu ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan.
Bebas, Tapi Bukan Berarti Lepas
Bebas berarti bisa memilih. Pilih sekolah, pilih pekerjaan, pilih jalur hidup. Bahkan, bebas untuk tidak peduli.Dan di sinilah masalahnya kebebasan itu kadang justru membuat kita malas. Karena tidak ada yang memaksa, kita menunda. Karena merasa punya waktu, kita berhenti bergerak.
Baca Juga: Makna Kemerdekaan dan Cara Merasakan Kemerdekaan untuk Diri Sendiri
Be-emers, kalau dipikir-pikir, ini bukan cuma soal negara. Ini juga soal bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari.
Harapan yang Kita Simpan
Setiap generasi punya impian. Saya rasa generasi kita ingin hidup yang lebih layak, pendidikan yang benar-benar terbuka untuk semua, dan bumi yang masih bisa dihirup udaranya.Tapi saya juga tahu, Be-emers, harapan tidak akan berubah jadi kenyataan hanya dengan dibicarakan. Harus ada yang mulai. Entah itu kita, atau generasi berikutnya. Dan kalau terus menunggu, siapa yang menjamin waktunya tidak habis duluan?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.